Nasabah Individu Jadi Penggerak Pertumbuhan Bank Syariah

marketeers article
islamic finance economy islam banking money management concept sharia bank vector

Industri perbankan masih tumbuh meski di tengah situasi pandemi saat ini. Salah satu sektor di dalamnya yaitu perbankan syariah yang mengambil porsi 6% dalam market share juga masih terus mengalami perkembangan.

“Kami di perbankan syariah masih tumbuh cukup baik. Bahkan pertumbuhan yang kami dapatkan secara umum lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional,” tutur Direktur Finance, Strategy & Treasury, PT Bank Syariah Mandiri Ade Cahyo Nugroho pada acara pada acara Industry Roundtable bertajuk Actualizing The Post Normal Year 2021 & Beyond: Banking Industry Perspective, Selasa (29/09/2020).

Jika dibandingkan dengan bank konvensional, jangkauan bank syariah sangatlah terbatas karena jumlah yang tidak sebanyak bank konvensional. Lalu, bagaimana bank syariah bisa bertahan di tengah persaingan ini, ditambah lagi dengan kehadiran fintech.

Ade menjelaskan bahwa inovasi menjadi jawabannya. Dan, sebelum menghadirkan inovasi tersebut, penting bagi pelaku bank syariah untuk memahami preferensi dari nasabahnya.

Karena, ketika bicara mengenai bank syariah, sebenarnya yang dibicarakan adalah individu. Sebab, ketika menanyakan apakah syariah penting bagi sebuah perusahaan, jawabannya akan lebih kepada rate dan seberapa lama processing time dari financing yang ditawarkan.

“Berbeda ketika kami menyasar ke individu, nilai syariah bagi masyarakat Indonesia masih cukup tinggi. Dan, prinsip syariah yang ditawarkan masih relevan untuk mereka. Itulah yang menyebabkan secara umum bank syariah bermain di ritel individual,” ujar Ade.

Hal inilah yang dirasa menjadi salah satu motor pertumbuhan bank syariah di tengah situasi yang sulit saat ini. Namun, tidak berarti bank syariah melewatkan nasabah yang datang dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) hingga korporasi tapi jumlahnya memang tidak sebesar nasabah individu ini.

Pendekatan yang berbeda dilakukan bank syariah untuk tidak kalah bersaing dengan para kompetitornya. Bank Mandiri Syariah sendiri menawarkan inovasi yang menyentuh sisi finansial, sosial, dan spiritual.

Hal tersebut kembali lagi kepada kebiasaan dari masyarakat Indonesia yang suka berbagi dan mayoritas Muslim cenderung taat. Pada solusi digital yang dihadirkannya, Mandiri Syariah Mobile memiliki fitur waktu ibadah, informasi kiblat, dan lokasi masjid untuk sisi spiritual. Sedangkan dari sisi sosial, nasabah bisa memanfaatkan fitur zakat, infak, sedekah, wakaf, hingga kurban.

Untuk fitur finansialnya sendiri, Mandiri Syariah Mobile hadir seperti inovasi digital bank lainnya yaitu dengan fitur transfer, pembayaran, top up e-wallet, dan e-commerce.

“Selama pandemi ini, jumlah nasabah kami yang mengunjungi cabang turun hingga 36%. Namun, kenaikan sebesar 95% ada pada transaksi aplikasi mobile kami,” pungkas Ade.

Fitur berbagi seperti zakat, infak, sedekah ini mengambil peran yang cukup tinggi. Karena, selama pandemi berlangsung transaksi pada fitur ini meningkat bahkan hampir 70%. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan sosial menjadi peluang untuk bank syariah terus tumbuh.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related