NBO Indonesia dan Leadership Pipeline Institute Jalin Kemitraan Strategis

NBO Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan Leadership Pipeline Institute (LPI) untuk memperkuat pengembangan kepemimpinan di Indonesia. Kolaborasi ini menghadirkan metodologi kepemimpinan global yang bertujuan membangun jalur talenta internal dan mempercepat kesiapan para pemimpin masa depan.
Kemitraan ini diluncurkan secara resmi dalam ajang 2025 Leaders & HR Forum for C-Suite yang dihadiri lebih dari 100 eksekutif tingkat atas. NBO Indonesia membawa kerangka kerja Leadership Pipeline untuk pertama kalinya ke Indonesia sebagai upaya menjawab kebutuhan kepemimpinan era digital.
BACA JUGA: Menilik Tantangan Model Kemitraan dalam Bisnis Ojol
“Keputusan kami untuk bermitra dengan LPI berangkat dari keyakinan yang sama, bahwa kepemimpinan bukanlah sebuah kebetulan, melainkan sebuah disiplin yang harus dibangun secara sadar dan sistematis,” kata Susanna Hartawan, Founder & CEO NBO Indonesia dalam siaran pers kepada Marketeers, Jumat (23/5/2025).
NBO Indonesia merupakan firma konsultan yang telah beroperasi selama 22 tahun dengan spesialisasi dalam pengembangan sumber daya manusia dan transformasi organisasi. Melalui kemitraan ini, NBO ingin memperkuat dampaknya dalam menyiapkan pemimpin yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Leadership Pipeline Institute dikenal sebagai pemegang resmi metodologi Leadership Pipeline dan Specialist Pipeline. Model ini menggambarkan tahapan transisi yang harus dilalui individu ketika naik ke posisi kepemimpinan baru dalam organisasi.
Setiap tahap transisi menuntut perubahan mendasar pada nilai kerja, penggunaan waktu, dan kompetensi individu. Oleh karena itu, organisasi perlu menyiapkan proses sistematis agar pemimpin mampu bertransformasi sesuai tuntutan peran barunya.
“Di Leadership Pipeline Institute, kami bangga diakui sebagai penyedia global metodologi Leadership Pipeline yang mutakhir,” ujar Anders Ibsen, Chief Operating Officer LPI.
Data dari LinkedIn menunjukkan bahwa kecerdasan buatan kini menjadi fokus utama para pemimpin. Bahkan, eksekutif C-suite tiga kali lebih banyak mencantumkan keterampilan AI dalam profil mereka dibanding dua tahun lalu.
Laporan ini mencerminkan pentingnya integrasi keterampilan teknologi dalam kerangka kepemimpinan. NBO Indonesia menilai hal ini sebagai bagian dari kebutuhan mendesak dalam membentuk pemimpin yang siap menghadapi disrupsi digital.
Dalam forum tersebut, sejumlah pimpinan dari berbagai sektor turut menyampaikan pandangannya mengenai kepemimpinan masa depan. Mereka sepakat bahwa kepemimpinan adaptif dan digital menjadi fondasi penting untuk bertahan di era ketidakpastian.
“Kita memerlukan pemimpin yang adaptif, mampu merespons dinamika pasar, serta tetap fokus pada pencapaian visi dan misi organisasi,” ujar Vany Yulviany, VP People & Development Telkomsel.
NBO Indonesia juga menekankan bahwa investasi pada pengembangan kepemimpinan bukan hanya untuk masa depan, melainkan kebutuhan saat ini. Kolaborasi dengan LPI diyakini dapat membantu organisasi membentuk budaya akuntabilitas dan ketangkasan.
BACA JUGA: Cara TCL Perkuat Posisi di Indonesia lewat Kemitraan dan Inovasi Produk
“Pemimpin yang melek teknologi akan lebih siap menghadapi kompleksitas dan perubahan yang semakin cepat,” tutur Jessica Leofitri, Department Head Culture Environment Bank Mandiri Taspen.
Perusahaan-perusahaan yang berhasil menyesuaikan pendekatan kepemimpinan dengan tuntutan zaman akan lebih cepat menavigasi kompleksitas pasar. Hal ini menjadi nilai tambah strategis bagi pertumbuhan dan daya saing jangka panjang.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz