Neraca Keuangan Perbankan Asia Relatif Dalam Kondisi Baik

marketeers article
business, finance, investment, saving and cash concept close up of euro paper money and coins on table

Riset Bank DBS: Asia’s Banks, Problem or Solution? menekankan bahwa bank-bank di Asia memiliki neraca keuangan yang relatif kuat sehingga dapat secara aktif terlibat dalam program pinjaman dan kebijakan yang fleksibel.

Lebih lanjut, laporan tersebut menyebutkan, sebagian besar bank di Asia berada dalam kondisi baik. Rasio kecukupan modal secara keseluruhan telah meningkat atau tetap datar di sebagian besar negara, kecuali Filipina dan India.

Dikutip dari Financial Times, General Manager BIS Agustin Carstens menyerukan pentingnya peran bank untuk mengatasi ancaman resesi. Menurutnya, bank harus menjadi bagian dari solusi dengan memanfaatkan akumulasi penyangga neraca yang telah ditingkatkan sebelum terjadi pandemi.

Meski demikian, terdapat tantangan yang harus diantisipasi oleh sektor perbankan. Buruknya kondisi ekonomi karena COVID-19 dapat menyebabkan persoalan peningkatan kredit macet. Namun, suku bunga rendah dan peraturan yang lebih fleksibel dapat menekan adanya risiko tersebut.

Tantangan lainnya berasal dari rasio kredit di kawasan Asia yang cukup tinggi. Rasio pembayaran utang juga cukup tinggi meskipun tier 1 capital buffers telah meningkat. Selain itu, ketika dukungan kebijakan stimulus berakhir, beberapa bisnis dan rumah tangga diprediksi akan menghadapi kesulitan yang dapat mengganggu kualitas aset bank di level regional.

Penyebabnya karena bank-bank di Asia pada umumnya mengalami peningkatan utang rumah tangga dan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan sebelum pandemi melanda, pemberi pinjaman sektor swasta di Asia telah memprediksi rasio pembayaran utang akan lebih berat.

Laporan dari Bank DBS menyarankan, perlunya stimulus kebijakan melalui suku bunga rendah, ketentuan likuiditas yang lebih fleksibel, dan program dukungan pemerintah yang memungkinkan untuk menjaga risiko kredit.

Namun, dari segala tantangan yang diprediksi akan melanda sektor perbankan, secara garis besar bank-bank di Asia memiliki kemampuan untuk mendukung penyelesaian krisis yang sedang berlangsung.

Di samping itu, ada juga titik terang yang memberikan harapan bagi pemulihan ekonomi di Asia. Salah satunya adalah terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang diprediksi dapat meredakan ketegangan perang dagang antara AS dan China. Pendistribusian beberapa jenis vaksin pada tahun ini juga memantik harapan bahwa pandemi akan segera berakhir.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related