Nestle Indonesia Perkuat Employer Branding dengan Inklusivitas

marketeers article
Nestle Indonesia Perkuat Employer Branding dengan Inklusivitas. (Nestle Indonesia)

Nestle Indonesia menerapkan strategi employer branding dengan memperkuat komitmennya terhadap kesetaraan gender dan keberagaman di lingkungan kerja, menciptakan dampak positif bagi pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. Upaya ini diwujudkan melalui kebijakan yang mendukung inklusivitas serta pemberdayaan perempuan dalam berbagai tingkatan organisasi.

Strategi employer branding yang diterapkan Nestle Indonesia bertujuan menarik dan mempertahankan talenta terbaik dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman, inklusif, dan berorientasi pada keberagaman. Perusahaan memastikan kebijakan, fasilitas, dan aktivitas di tempat kerja berjalan sinergis guna menciptakan kesempatan yang setara bagi seluruh karyawan.

BACA JUGA: Nestlé Indonesia Wujudkan Komitmen Keberlanjutan lewat Program Holistis

Menurut Samer Chedid, Presiden Direktur Nestle Indonesia, pihaknya mendukung dan merayakan peran perempuan setiap hari, bukan hanya di momen spesial seperti hari ini, tetapi pada keseluruhan dari nilai-nilai perusahaan.

“Ini mengingatkan kita akan sejauh mana langkah yang telah ditempuh, sekaligus tantangan yang masih harus dihadapi untuk mencapai kesetaraan gender. Kami 100 persen pro dan berkomitmen penuh untuk mendukung talenta lokal, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, serta berkontribusi bagi pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia,” kata Samer dalam siaran pers kepada Marketeers, Senin (31/3/2025).

Hingga saat ini, sekitar 44% posisi manajerial di Nestle Indonesia diduduki oleh perempuan. Hal ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang adil serta membuka peluang yang setara bagi seluruh karyawan.

Dengan pendekatan ini, Nestle Indonesia berharap dapat mempertahankan talenta terbaik dan meningkatkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Selain kebijakan internal, Nestle Indonesia juga berupaya memperkuat kerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta pemangku kepentingan lainnya.

Langkah ini bertujuan memperluas dampak inisiatif pemberdayaan perempuan agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas, tidak hanya di lingkungan kerja tetapi juga di masyarakat. Data Indeks Pembangunan Gender dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menunjukkan bahwa kesenjangan ekonomi antara laki-laki dan perempuan masih signifikan.

Dalam sepuluh tahun terakhir, kesenjangan tingkat partisipasi angkatan kerja antara perempuan dan laki-laki mencapai 30%, dengan partisipasi perempuan sebesar 50% dan laki-laki 80%.

Menurut Eni Widayanti, Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Perekonomian, Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dan Pemerintah Daerah Wilayah I Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nestle Indonesia memberikan contoh yang sangat baik dalam hal pemberdayaan dan perlindungan perempuan.

BACA JUGA: Bidik Pasar Halal, Nestlé Indonesia Investasi Rp 8,9 Triliun

“Kami berharap Nestle terus mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan perempuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang eksponensial. Selain itu, kami juga berharap Nestle Indonesia dapat menjadi champion dan mentor bagi perusahaan-perusahaan lain dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan untuk mendukung perempuan di dunia kerja,” ujarnya.

Nestle Indonesia berharap dapat terus menjadi perusahaan yang memberikan dampak positif bagi perempuan di dunia kerja. Dengan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung keberagaman dan inklusivitas, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS