Netflix Bongkar Sisi Kelam ‘Keluarga Cemara’ Fred dan Rose West

marketeers article
Fred and Rose West: A British Horror Story

Di mata tetangga, Fred dan Rose West tampak seperti keluarga bahagia. Pasangan ini tinggal di Gloucester, Inggris, bersama sepuluh anak mereka serta beberapa penyewa.

Dari luar, mereka terlihat kompak, saling mencintai, dan hidup harmonis layaknya keluarga ideal. Namun, serial dokumenter terbaru Netflix yang berjudul Fred and Rose West: A British Horror Story mengungkap sisi gelap yang tak pernah terbayangkan dari pasangan ini.

Mereka ternyata adalah pelaku pembunuhan berantai paling mengerikan dalam sejarah modern Inggris. Serial dokumenter sepanjang tiga episode ini membuka kembali kasus kejahatan Fred dan Rose yang pertama kali terungkap pada 1994 lalu.

Kala itu, polisi menyelidiki laporan dari anak-anak pasangan tersebut. Mereka berkata bahwa jika mereka nakal, akan bernasib sama seperti kakaknya, Heather, yang tak terlihat sejak 1986.

Pengakuan ini membawa penyelidikan ke rumah di 25 Cromwell Street, tempat ditemukannya jasad Heather yang telah dimutilasi, bersama delapan jasad lainnya yang dikubur di taman dan ruang bawah tanah.

BACA JUGA: Daniel Pattinama Suarakan Persatuan Lewat Lagu Satu Tuju Bersamamu

Rumah Tangga ‘Harmonis’ yang Ternyata Neraka

Fred pertama kali bertemu Rose saat usianya 27 tahun, sementara Rose baru berusia 15 tahun. Tak butuh waktu lama hingga Rose hamil dan tinggal bersama Fred, membuat keduanya kerap dianggap pasangan romantis oleh orang sekitar.

Namun, lewat 50 jam rekaman interogasi yang sebagian belum pernah dipublikasikan, Fred and Rose West: A British Horror Story mengungkap bahwa rumah tangga Fred dan Rose dibangun di atas praktik kekerasan seksual, penyiksaan, dan pembunuhan. Fred kerap kali memaksa Rose untuk berhubungan seksual dengan pria lain, sementara dirinya mengamati.

Dari sana, kekerasan pun berkembang menjadi penculikan dan pembunuhan sadis terhadap sedikitnya 12 perempuan muda. Anak-anak mereka menjadi saksi kunci dalam menggambarkan kehidupan penuh teror di dalam rumah.

Mereka menggambarkan Rose sebagai ibu yang kejam, suka menyiksa, bahkan tega menyakiti buah hatinya.

BACA JUGA: 3 Hal Menarik dari Bet, Serial Netflix tentang Perjudian Remaja Elite

Awalnya, Fred berusaha menutupi keterlibatan sang istri. Namun, makin dalam penyelidikan, kian jelas bahwa Rose bukan hanya tahu, tetapi ikut aktif dalam kejahatan.

Seorang mantan pengasuh, Caroline Owens, mengaku diculik, diperkosa, dan hampir dibunuh oleh pasangan itu. Rose bahkan pernah mengaku kepada tetangganya bahwa kehadiran dirinya di mobil membuat perempuan lain lebih mudah didekati.

Hal ini seolah menunjukkan bahwa Rose ikut serta dalam ‘berburu’ korban bersama Fred. Setelah kejahatan mereka terungkap, Fred bunuh diri di dalam penjara, sebulan sebelum sidang dimulai.

Rose pun diadili sendirian dan dinyatakan bersalah atas sepuluh pembunuhan. Ia lantas dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan masih menjalani hukumannya di HM Prison New Hall.

Bagi pecinta true crime, dokumenter Fred and Rose West: A British Horror Story wajib masuk dalam daftar tontonan Anda. Ketiga episodenya sudah bisa disaksikan di Netflix.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS