Nissan Luncurkan Ariya, Mobil Listrik Pertamanya di Cina

marketeers article
Nissan. (FOTO: 123rf)

Nissan, raksasa otomotif asal Jepang akhirnya memasuki pasar mobil listrik (electric vehicle) yang sangat kompetitif di Cina. Perusahaan itu disinyalir memerlukan waktu yang cukup panjang untuk bersaing di pasar mobil listrik di negara tersebut.

Dikutip dari China Daily, Senin (10/10/2022), produsen mobil terbesar kedua di Jepang ini meluncurkan Ariya, mobil listrik pertamanya di Cina. Mobil itu memiliki panjang 4.603 milimeter (mm), dengan jarak sumbu roda 2.775 mm.

Produk itu tersedia dalam dua versi, yaitu dengan motor listrik tunggal dan motor listrik ganda. Untuk varian tertinggi memiliki output maksimum 178 kilowatt dan torsi puncak 600 newton meter. 

Dalam sekali pengisian daya, Ariya bisa melaju hingga 623 kilometer (km). Produk ini meluncur di saat pasar mobil listrik Cina sangat ramai dan kompetitif. 

Pemain utama di pasar Cina saat ini, yaitu produsen lokal dan Tesla, merek mobil listrik asal Amerika Serikat (AS). Tak hanya itu, produsen mobil Jerman turut meningkatkan portofolio EV-nya di Cina, diikuti perusahaan asal AS lain, yaitu General Motors hingga Ford.

Di antara pabrikan otomotif besar lain, Jepang menjadi negara terbaru yang turut meramaikan pasar mobil listrik Cina. Honda adalah produsen mobil Jepang pertama yang meluncurkan mobil listrik pada Juni di Cina.

Toyota belum meluncurkan mobil listrik yang dikembangkan bersama Subaru. Padahal, Toyota berencana memasuki pasar mobil listrik Cina pada paruh pertama tahun ini, meski diputuskan untuk ditunda lantaran ada masalah dengan roda.

Nissan bukanlah pendatang baru di pasar mobil listrik dunia. Pada 2010 lalu, Nissan meluncurkan sedan listrik Leaf dan berhasil menjual 500.000 unit secara global. 

Akan tetapi peluncurannya terlalu dini, ketika pasar masih belum matang sehingga tidak menghasilkan yang diharapkan untuk Nissan. Mayoritas produsen mobil jepang lebih memilih teknologi hybrid untuk merilis mobil ramah lingkungan lantaran lebih ekonomis.

Alhasil, merek mobil Jepang pun enggan mengalihkan produksi mereka saat EV mulai booming di Cina. Saat ini, pasar Cina penuh dengan pesaing dan akan jauh lebih sulit bagi pemain baru.

Sebaliknya, produsen mobil Jerman bergerak lebih cepat. Volkswagen, menjadi produsen pertama yang mengumumkan rencana investasi besar dalam mobil listrik. EV pertamanya datang ke Cina tahun lalu dan sekarang sudah tiga model dijual.

Related