Ninja Express Hadirkan Omnichannel di Semua Segmen

marketeers article

Kompetisi di industri jasa pengiriman belakangan ini begitu ketat. Berbagai pemain baru masuk untuk memperebutkan kue pasar bisnis pengiriman di negara ini. Aura persaingan semakin terasa ketika terjadi pandemi yang mendorong permintaan pada jasa pengiriman meningkat pesat.

Menyikapi kondisi tersebut, Ninja Xpress menerapkan strategi pemasaran omni untuk bertarung di pasar. Selain itu, Ninja Xpress melihat para seller sebagai mitra untuk tumbuh. Sehingga, berbagai strategi omnichannel yang mereka buat berorientasi pada perkembangan bisnis para seller.

Berkat keberhasilan Ninja Express dalam mengoptimalisasikan strategi omni, perusahaan ini meraih penghargaan Marketeers OMNI Brands of the Year 2020.

Ninja Xpress masuk ke negara ini pada tahun 2016. Pada tahun ketiga, perusahaan jasa pengiriman asal Singapura mulai menerapkan strategi omni di berbagai proses bisnis. Dalam tiga tahun tersebut, pencapaian Ninja Xpress jauh lebih baik dibandingkan sebelum menerapkan omni, baik secara bisnis dan penguatan merek. Saat ini, secara pangsa pasar dari sisi volume pengiriman, Ninja Xpress mengklaim masuk dalam tiga besar.

Omnichannel merupakan penyempurnaan multichannel. Melalui omnichannel, servis kami ke konsumen lebih personal dan memberikan pengalaman terpadu. Mengingat, sekarang ini konsumen menuntut segala sesuatu lebih cepat dan mudah,” kata Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress.

Selain itu, lanjutnya, keuntungan lain bagi perusahaan yang menerapkan omnichannel adalah kesamaan cara memandang konsumen di lintas departemen. Artinya, semua departemen memiliki database dan pengetahuan konsumen yang sama. “Kesamaan pengetahuan tentang konsumen ini membuat perusahaan bisa cepat membuka channel-channel untuk memudahkan konsumen mengakses layanan kami,” terang Andi.

Dalam menjalankan strategi omnichannel, Ninja Xpress menitikberatkan pada sisi distribusi atau kehadiran titik layanan dan komunikasi. Layanan Ninja Xpress bisa diakses secara offline dan online. Saat ini, sudah ada lebih dari 900 titik Ninja Point di 190 daerah tingkat II di Indonesia. Semua Ninja Point ini terhubung ke dashboard Ninja Xpress yang ada di desktop para seller dan aplikasi mobile Ninja Xpress. “Para seller bisa mengakses aplikasi kami atau lewat dashboard di desktop untuk minta diambil barangnya atau bisa datang langsung ke Ninja Point terdekat,” terangnya.

Ninja Xpress juga bermitra dengan hampir semua e-commerce. Selain itu, merek ini juga menggandeng GrabExpress untuk memudahkan para seller yang hanya mengirim satu atau dua paket saja per hari. “Para seller yang kuantitas pengiriman sedikit biasanya tidak membutuhkan dashboard, jadi bisa menggunakan GrabExpress. Masuk lewat aplikasi Grab dan pilih layanan Delivery, di situ ada kami,” jelas Andi.

Sejauh ini, Ninja Xpress fokus menggarap konsumen yang merupakan seller atau pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) yang masuk online. Meski begitu, konsumen akhir atau bukan seller tetap tidak ditinggalkan. Sebab, konsumen akhir bisa mengakses layanan Ninja Xpress lewat semua kanal, seperti Ninja Point dan GrabExpress, kecuali sistem dashboard. Komposisi konsumen Ninja Xpress adalah 90% seller dan 10% end user.

Andi menambahkan, terjadi evolusi dalam menggarap segmen seller ini. Ninja Xpress bukan hanya sebatas memberikan layanan pengiriman saja, namun bagaimana membuat para seller bisa berkembang bisnisnya.  

Setelah dipetakan,  ada lima hal yang para seller biasanya belum menguasai, yakni pemasaran, keuangan, legal, kehumasan, dan otomatisasi. Berangkat dari lima aspek ini lahirlah Ninja Academy dan loyalty program. “Selain itu, kami juga membuat forum Oasis, obrolan asyik seputar bisnis, yang mempertemukan para seller dengan para pakar dari berbagai bidang,” tambah Andi.

Menerapkan strategi komunikasi secara omnichannel juga menjadi kunci keberhasilan Ninja Xpress. Salah satu taktik jitu dalam merancang komunikasi adalah dengan menonjolkan keberhasilan para seller. Merek ini mengemas sebuah acara offline yang diamplifikasi di online.

    Related