OpenAI Hadiahi US$ 20.000 Bila Temukan Bug Di ChatGPT

marketeers article
OpenAI. (FOTO: 123rf)

Pengembang ChatGPT, OpenAI membuka kesempatan bagi pengguna untuk berpartisipasi dalam perburuan bug yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan menilai dalam pengembangan artificial intelligence atau AI memerlukan partisipasi global dalam pemeliharaan kestabilan dan keamanannya.

“Kami percaya bahwa transparansi dan kolaborasi sangat penting untuk mengatasi kenyataan ini. Itulah mengapa kami mengundang komunitas global peneliti keamanan, ethical hacker, dan penggemar teknologi untuk membantu kami mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan dalam sistem kami. Kami sangat bersemangat untuk mengembangkan komitmen pengungkapan terkoordinasi kami dengan menawarkan insentif untuk informasi kerentanan yang memenuhi syarat. Keahlian dan kewaspadaan Anda akan berdampak langsung pada menjaga keamanan sistem dan pengguna kami,” ujar perusahaan dalam blognya, dikutip Rabu (3/5/2023).

BACA JUGA: Microsoft Laporkan Pendapatan Naik 7%, Berkat ChatGPT OpenAI?

Penggunaan AI menjadi hal yang jamak digandrungi masyarakat kini. Salah satu produknya, yakni ChatGPT menjadi sensasi publik, lantaran keahliannya dalam memproses banyak permintaan dari pengguna yang tak sedikit jumlahnya dari seluruh dunia.

OpenAI sendiri tidak hanya memiliki ChatGPT sebagai produknya. Ada juga DALL-E 2 yang mampu menerjemahkan bahasa menjadi gambar yang realistis.

Dengan pengembangan dan penggunaan dua produk yang cukup masif, mengelola dua produk tersebut dari sisi keamanan dan kestabilan menjadi hal yang tidak mudah.

BACA JUGA: Elon Musk Bakal Luncurkan Startup AI, Tantang ChatGPT OpenAI

Inilah yang membuat perusahaan meluncurkan program The OpenAI Bug Bounty Program. Kampanye perburuan bug ini menjadi sarana perusahaan membangun jembatan dengan konsumen, untuk bahu-membahu menjaga kualitas produk perusahaan.

Tentunya, kampanye ini bukanlah kerja bakti, alias tidak dibayar. Perusahaan mampu memberikan hadiah mulai dari US$ 200 hingga US$ 20.000 bagi mereka yang mampu menemukan bug di dalam salah satu produk perusahaan.

Bayaran tertinggi tentunya hanya diberikan perusahaan bagi mereka yang menemukan bug yang dinilai cukup fatal bagi produk perusahaan. Untuk menjalankan perburuan bug ini, perusahaan juga menggandeng perusahaan spesialis pencari bug, yakni Bugcrowd, sebagai fasilitator yang akan menampung temuan bug dan memproses hadiah bagi pengguna yang mendapatkan ‘buruan.’

Editor: Ranto Rajagukguk

Related