OpenAI, yang sebelumnya sukses dengan ChatGPT, kini resmi meluncurkan Operator pada Jumat (24/1/2025). Namun, apa sebenarnya perbedaan antara chatbot berbasis percakapan dan agen AI tersebut?
India Today menjelaskan perbedaan utama antara ChatGPT dan Operator terletak pada fungsinya. ChatGPT didesain sebagai chatbot yang membantu pengguna dengan memberikan jawaban atas pertanyaan melalui interaksi berbasis teks.
Sementara itu, Operator adalah agen AI yang mampu menjalankan tugas di web tanpa campur tangan pengguna secara langsung. Dengan menggunakan browser internal, ini dapat membuka halaman web, berinteraksi dengan tombol, mengisi formulir, menggulir halaman, hingga melakukan transaksi.
BACA JUGA: Hindari Perusahaan yang Suka “Ghosting” dengan Fitur Baru LinkedIn
Misalnya, jika pengguna memberikan daftar belanjaan, Operator bisa langsung memesannya secara otomatis. Ini karena Operator didukung oleh model baru bernama Computer-Using Agent (CUA).
CUA menggabungkan kemampuan visi dari GPT-4o dengan kecerdasan buatan berbasis reinforcement learning. Teknologi ini memungkinkan Operator untuk memahami dan berinteraksi dengan elemen-elemen visual dalam antarmuka grafis (GUI), seperti tombol, menu, dan bidang teks.
Dengan kata lain, secara garis besar, ChatGPT lebih berfokus pada peningkatan produktivitas dengan memberikan informasi. Adapun Operator didesain untuk menghemat waktu pengguna dengan mengeksekusi tugas secara langsung.
BACA JUGA: DeepSeek vs ChatGPT, Mana yang Lebih Unggul?
Meski menawarkan kemudahan, Operator masih menghadapi beberapa tantangan. Beberapa pengguna melaporkan respons AI ini lebih lambat dibandingkan dengan versi demo.
Selain itu, Operator juga masih mengalami masalah hallucinations, yakni fenomena ketika AI menghasilkan informasi yang tidak akurat atau keliru, seperti yang sebelumnya terjadi pada ChatGPT.
Untuk saat ini, Operator tersedia bagi pengguna ChatGPT Pro di Amerika Serikat dengan biaya langganan US$ 200 per bulan dan bisa diakses lewat operator.chatgpt.com. Sayangnya, agen AI yang satu ini masih belum hadir di Indonesia.
Tertarik untuk mencoba produk teknologi terbaru dari OpenAI ini jika sudah resmi hadir di Indonesia?
Editor: Ranto Rajagukguk