Optimalkan IoT, Huawei Kembangkan Sistem Perkeretaapian Cerdas

marketeers article
Huawei mengembangkan sistem perkeretaapian cerdas. (FOTO: Huawei)

Pengembangan internet of things (IoT) membuka peluang kehadiran sarana transportasi cerdas yang dibekali fitur konektivitas. Huawei pun telah memperluas cakupan pengembangan dan menampilkan rangkaian solusi perkeretaapian cerdas masa depan yang canggih.

Pengembangan ini sendiri dilakukan karena sejumlah wilayah di dunia tengah mengalami ekspansi dan urbanisasi dengan laju yang begitu pesat sehingga mendorong peningkatan permintaan untuk layanan transportasi yang lebih baik. Pada tahun 2030, diperkirakan belanja teknologi informasi global untuk perkeretaapian akan mencapai US$ 57,9 juta, didorong oleh investasi besar-besaran untuk pembangunan rel kereta api di kawasan Asia Pasific (APAC).

Pada saat yang sama, sejumlah negara di kawasan ini mulai memanfaatkan berbagai solusi teknologi terbaru untuk menghadirkan layanan kereta api yang lebih aman, lebih ramah lingkungan, dan lebih efisien. Xiang Xi, Vice President of Huawei Global Transportation BU mengatakan dengan pengalaman selama 20 tahun di industri kereta api, khususnya sehubungan dengan fokus pada transformasi digital, Huawei memiliki misi yang jelas dalam industri perkeretaapian.

“Kami memiliki misi untuk menyusun ulang koneksi, membangun ulang platform, dan menerapkan kecerdasan dalam industri trassportasi perkeretaapian,” kata Xiang Xi dalam keterangan pers kepada Marketeers, Selasa (18/7/2023).

BACA JUGA:  Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta Bandung Akan Dirilis Agustus 2023

Dalam beberapa tahun terakhir, industri kereta api mengalami transformasi digital yang pesat dan Huawei berkomitmen untuk mendorong aspek keamanan dan efisiensi dalam operasional dan pemeliharaan kereta api dengan memanfaatkan solusi terbarunya. Berbekal teknologi digital canggih, seperti pengambilan dan analisis data, sistem otonom, kecerdasan buatan, machine learning jaringan stasiun, penyimpanan, dan IoT, Huawei mentransformasi cara pengelolaan, penggunaan, dan perancangan sistem transportasi.

Selain itu, Huawei juga meniliai sistem perkeretaapian sudah harus beralih menggunakan Future Railway Mobile Communication System atau FRMCS.

Perkeretaapian
Huawei ikut dalam Asia Pacific Rail 2023. (FOTO: Huawei)

“Kemajuan teknologi difokuskan secara terpusat pada integrasi tanpa hambatan antara berbagai moda transportasi, serta integrasi dengan berbagai aspek lainnya dalam masyarakat,” ujarnya.

Steven Xiong, CTO of Rail Industry Huawei Enterprise BG mengatakan stasiun pintar adalah sebuah solusi inovatif yang dapat meningkatkan pengalaman penumpang dan efisiensi operasional dan mampu mengkonsolidasikan seluruh data dan informasi yang terkumpul dari berbagai aplikasi di stasiun.

BACA JUGA:  Dongkrak Dividen Digital, Huawei Dorong Peningkatan 5G di 4 Konektivitas

“Sebagai fondasi dari sistem stasiun pintar ini, kami menggunakan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi baru. Kita perlu menggantikan sistem lawas termasuk server, sistem penyimpanan dan jaringan, bahkan data dan lain-lain, dengan platform digital berbasis cloud,” kata Steven Xiong.

Jackie Miao, Director of Huawei Asia Pacific Enterprise Transportation Account Department mengatakan saat ini, sebagian besar sistem perkeretaapian masih beroperasi menggunakan jaringan nirkabel bandwidth sempit, seperti GSM-R atau Tetra Radio untuk pemberangkatan kereta dan pengiriman sinyal rel.

“Padahal teknologi ini sudah ketinggalan zaman dan tidak dapat mendukung persyaratan sistem perkeretaapian cerdas. FRMCS adalah jaringan komunikasi nirkabel baru untuk perkeretaapian, memanfaatkan teknologi 4G yang berasal dari penyedia layanan telekomunikasi untuk menyediakan konektivitas kereta api ke darat yang sangat andal dan dengan bandwidth tinggi,” tutur Jackie Miao.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related