Optimisme Konsumen Indonesia Turun Tajam di Kuartal II 2020

marketeers article
Kyiv, Ukraine Apr. 09, 2020: Buyers in a large grocery shopping center in Kiev buy essential goods during the coronavirus pandemic

Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Indonesia pada kuartal II 2020 turun tajam dibandingkan kuartal I 2020. Hasil temuan The Conference Board® Global Consumer Confidence™ Survey bersama Nielsen menunjukkan, skor indeks pada kuartal II 2020 berada di angka 102 poin presentase (pp), atau turun 25 dibandingkan kuartal I 2020.

Survei ini menemukan, indeks kepercayaan konsumen global secara rata-rata turun menjadi 92 pada kuartal kedua dari 106 di kuartal pertama atau sebelum pandemi meluas secara signifikan di luar China.

Hal ini diduga akibat prospek pekerjaan yang kian memburuk dan tingkat kecemasan yang meningkat terkait permasalahan keuangan pribadi.

Secara global, Indonesia turun ke peringkat 10 sebagai negara paling optimistis. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya keyakinan konsumen akan tiga indikator yang memengaruhi IKK. Ketiga indikator ini mengalami penurunan paling signifikan mencapai lebih dari 20 poin persentase.

Pertama, persepsi konsumen Indonesia akan Prospek Lapangan Kerja turun dari 70% di kuartal I 2020 menjadi 48% di kuartal II 2020. Sementara, persepsi Keadaan Keuangan Pribadi turun menjadi 57% dibandingkan kuartal sebelumnya (78%).

Keinginan Untuk Berbelanja dalam 12 bulan ke depan turun menjadi 35% di kuartal II 2020 dari 60% di kuartal sebelumnya. Pada kuartal II 2020, lebih banyak konsumen Indonesia (78%) yang merasa jika negara sedang dalam keadaan resesi ekonomi.

“Melihat ke depan, lebih banyak konsumen berencana membatasi pengeluaran untuk liburan tahunan, menahan keinginan untuk berjalan-jalan, dan menghabiskan lebih sedikit untuk hiburan di luar rumah dalam jangka panjang” kata Indrasena Patmawidjaja, Managing Director Nielsen Connect Indonesia di Jakarta, Rabu (29/07/2020).

Hal ini juga mengindikasikan masih terdapat kekhawatiran masyarakat akan kemungkinan penyebaran virus COVID-19 meskipun Indonesia sudah mulai memasuki masa transisi kenormalan baru.

Related