Orang Indonesia dan Tiongkok Harus Membangun Kepercayaan

marketeers article

Tidak bisa dipungkiri ada semacam fobia dari sebagian masyarakat Indonesia terhadap orang Tiongkok. Hal ini lantaran negara tersebut menganut paham komunis yang mana ideologi ini telah menorehkan luka mendalam bagi bangsa ini.

Padahal, menurut Dahlan Iskan, Mantan Menteri BUMN periode 2011-2014, hanya sebagian kecil  masyarakat China yang mengikuti atau menjadi anggota partai komunis. Jadi, sebenarnya orang Indonesia tidak perlu khawatir. Di sisi lain, orang Tiongkok yang datang ke Indonesia juga merasa khawatir karena masuk ke negara demokrasi dengan mayoritas warganya beragama Islam.

Untuk itu, setiap tahun Indonesia mengirim 250 mahasiswa ke China, begitu pula sebaliknya. Tujuan dari kegiatan adalah untuk saling mengenal keadaan negara masing-masing.  Mengenal bahwa tidak semua orang China itu adalah komunis dan Indonesia adalah negara toleran.

“Hanya sebagian kecil orang Tiongkok yang menjadi anggota komunis. Mayoritas mereka adalah pekerja dan punya agama. Sebaliknya, orang Tiongkok tidak perlu khawatir ke Indonesia karena orang Islam di negara ini sangat toleran. Jadi, kita harus bersama-sama untuk mengikis pemahaman yang tidak tepat antara dua negara ini dan membangun kepercayaan,” kata Dahlan Iskan, Mantan Menteri BUMN periode 2011-2014.

Pandangan Dahlan ini diamini oleh Arief Harsono, Chairman China Indonesia Management Association (CIMA). Menurutnya, orang Indonesia tidak perlu khawatir pada orang China yang datang ke Indonesia karena yang datang bukan orang partai, tapi para pekerja dan pengusaha.

“Saya adalah pengusaha yang punya kerjasama dengan banyak pengusaha China. Ketika saya mendatangkan mesin dari China, pemasangannya harus teknisi dari sana. Mereka datang secara legal karena kami mengurus izinnya secara resmi,” tambahnya.

    Related