Oreo Catatkan Peningkatan Ekspor 250% dalam 10 Tahun

marketeers article
Ice cream with chocolate and cream sandwich cookies. Cookies and cream homemade ice cream dessert on dark wooden background.

PT Mondelez International yang merupakan produsen biskuit Oreo melaporkan adanya peningkatan ekspor Oreo sebesar 250% dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Peningkatan tersebut terjadi lantaran adanya tren konsumsi makanan ringan yang terus melonjak.

Direktur PT Mondelez International Zainal Abidin mengatakan, berdasarkan laporan terbaru State of Snacking Survey, 85% masyarakat dunia mengonsumsi setidaknya satu camilan sebagai kebutuhan sehari. Bahkan, laporan tersebut menyebut mengonsumsi camilan dapat meningkatkan kebahagiaan sehingga mendorong adanya peningkatan permintaan.

“Hal-hal ini yang mendorong permintaan ekspor Oreo dari berbagai negara sehingga tercatat peningkatan volume ekspor pabrik Mondelez International di Cikarang, Jawa Barat mencapai lebih dari 250% dalam 10 tahun terakhir,” ujar Zainal dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (8/2/2022).

Menurut dia, tren yang sama juga terjadi di Indonesia. Tercatat, sebanyak 94% masyarakatnya turut mengonsumsi camilan setiap hari. Kondisi tersebut turut berdampak positif terhadap kineja Oreo di Tanah Air.

Dari penuturan Zainal, Indonesia menjadi negara dengan penjualan terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Bahkan, secara keseluruhan di Tanah Air menempati urutan lima besar penjualan terbaik secara global.

Sehingga, lanjut dia, perseroan memilih Indonesia sebagai tempat yang strategis dalam melakukan ekspansi dan investasi baru. Salah satunya yakni pembangunan pabrik baru dengan nilai investasi US$ 23 juta atau setara dengan Rp 320 miliar.

“Sebanyak 94% masyarakat Indonesia mencari kesenangan dengan mengonsumsi setidaknya satu camilan sebagai kebutuhan sehari-hari. Sehingga Indonesia menjadi pasar Oreo terbesar di Asia Tenggara dan top five secara global. Permintaan masyarakat terhadap biskuit Oreo ini terus meningkat setiap tahunnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Zainal mengungkapkan, penambahan lini produksi dapat meningkatkan kapasitas produksi hingga lebih dari 70%. Tak hanya itu, pabrik baru juga menggunakan mesin produksi berteknologi tinggi yang dapat menghemat biaya produksi dan ramah lingkungan. Sehingga dapat memberikan produksi yang berkelanjutan di masa depan.

“Pabrik dioperasikan dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Produk yang dihasilkan dengan best in class dengan biaya produksi yang murah. Dalam hal quality bukan hanya memenuhi persyaratan di seluruh negara yang market-nya kami pasarkan, tapi juga memenuhi quality untuk pasar Jepang dan Australia yang memiliki persyaratan kualitas produk yang tinggi,” pungkasnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related