Owner: Pengertian, Pebedaan dengan Pengusaha dan Jenisnya

marketeers article
Owner: Pengertian, Pebedaan dengan Pengusaha dan Jenisnya. (FOTO: 123rf)

Owner adalah kata yang cukup lekat dengan dunia bisnis. Secara harfiah, owner adalah ‘pemilik’ saat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. 

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan pemilik, yaitu: yang memiliki; yang empunya. Dengan demikian, bila dikaitkan dengan konteks bisnis, owner adalah pemilik dari usaha, perusahaan ataupun pemilik bisnis.

Apa Itu Owner?

Berbicara bisnis, owner adalah seseorang yang mengendalikan aspek operasional dan keuangan perusahaan. Setiap entitas yang memproduksi dan menjual barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan, seperti toko di e-commerce atau penulis lepas, dianggap sebagai bisnis.

Bisnis dapat dijalankan sendiri atau dengan sekelompok orang. Terlepas dari itu, owner memiliki kendali penuh atas perusahaan dan bertanggung jawab untuk menentukan strategi, melatih staf, dan mengelola operasi bisnis sehari-hari.

Owner vs Pengusaha

Pemilik bisnis atau owner dan pengusaha adalah kata yang sering digunakan secara bergantian. Namun, ada perbedaan kecil dalam pola pikir dan pendekatan bisnis yang membedakan keduanya. 

Owner sering kali membangun perusahaan berdasarkan ide bisnis yang sudah berhasil, seperti memulai restoran atau merek perhiasan. Di sisi lain, pengusaha cenderung mengambil lebih banyak risiko dan mengejar ide-ide inovatif yang memecahkan masalah sehari-hari, seperti Airbnb menyediakan cara untuk memesan kamar dari rumah seseorang versus hotel.

BACA JUGA: Pengertian Neraca, Fungsi, dan Bentuknya

Perbedaan Owner dan Pengusaha

1. Motivasi

Owner sering kali memulai sebuah perusahaan karena mereka ingin bekerja sendiri. Ini berkembang secara alami lantaran owner ingin mengubah yang mereka sukai menjadi bisnis. Pengusaha mungkin melihat visi baru untuk masa depan atau cara baru dalam melakukan sesuatu.

2. Inovasi

Owner tidak selalu peduli dengan konsep inovatif. Mereka menerapkan prinsip-prinsip yang terbukti sukses. Mereka mengetahui target pasar mereka secara dekat dan fokus untuk mengembangkan bisnis dalam melayani pelanggan.

BACA JUGA: Hingga September, Jamkrindo Kantongi Laba Bersih Rp 802 Miliar

Pengusaha cenderung mengerjakan ide-ide yang belum diuji. Mereka menantang status quo dan dapat mengubah industri atau ceruk pasar saat bisnis mendapatkan daya tarik.

3. Pertumbuhan

Owner sangat ingin mengembangkan perusahaan mereka, tetapi dengan laju yang lebih lambat dan lebih terkendali. Pengusaha bertujuan untuk pertumbuhan yang eksplosif, bergerak secara nasional ke internasional secepat mungkin. 

Mereka tidak menggunakan taktik yang sama dengan owner dan sering kali mencari pasar baru untuk mendominasi kompetitor.

Pada intinya, baik owner dan pengusaha membuat keputusan untuk memulai bisnis. Keputusan ini sering dipengaruhi oleh banyak faktor yang berbeda, yaitu kemampuan untuk melihat peluang, sikap terhadap pengambilan risiko, ambisi pribadi, tingkat kepercayaan diri, dan sumber daya dukungan sosial dan keluarga.

Jenis-Jenis Owner

Owner adalah pemilik bisnis yang saat memulai usahanya dibutuhkan tenaga dan hal-hal teknis yang menantang. Saat mulai mendirikan bisnis secara mandiri, hal yang paling menyenangkan owner biasanya membuat nama bisnis, membangun situs web, menentukan produk untuk dijual dan menemukan pelanggan. 

Struktur bisnis menentukan bagaimana perusahan dikenakan pajak, berbagai kewajiban owner hingga upaya mengamankan modal. Ada empat jenis struktur bisnis utama yang bisa dipilih. Berikut selengkapnya:

1. Kepemilikan tunggal

Kepemilikan tunggal adalah bisnis tidak berbadan hukum tanpa perbedaan hukum antara bisnis dan orang yang memiliki dan menjalankannya. Mudah disiapkan dan dikelola, dan kemungkinan besar akan membayar pajak lebih kecil.

2. Kemitraan

Kemitraan adalah bisnis dengan dua atau lebih pemilik. Kemitraan umumnya menganggap bisnis dibagi rata atau dibagi menjadi persentase yang disepakati sebelum diajukan.

3. Perusahaan

Korporasi adalah badan yang hukum yang terpisah dari seseorang. Dengan demikian, seseorang bebas dari tanggung jawab pribadi.

4. Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas adalah jenis bisnis hibrida yang lebih baru yang menggabungkan kemitraan dengan perlindungan kewajiban yang ditemukan di perusahaan.

Dengan mengetahui jenis-jenis owner di atas, maka keputusan terbaiknya bergantung pada kebutuhan model bisnis yang akan ditentukan.

Related