Pabrik Soda Ash Pertama Milik Pupuk Kaltim Diproyeksikan Serap 170 Ribu Ton Karbon

marketeers article
Pembangunan pabrik soda ash. Sumber gambar: pers rilis.

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) saat ini tengah membangun pabrik soda ash pertama di Indonesia. Pabrik tersebut dibangun di atas lahan seluas 16 hektare (Ha) di Kaltim Industrial Estate, di Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Soda ash merupakan bahan baku utama dalam beberapa industri, seperti kaca, keramik, tekstil, kertas, dan aki, yang selama ini sepenuhnya bergantung pada impor. Kebutuhan yang terus meningkat inilah yang menjadi salah satu alasan utama dibangunnya pabrik soda ash oleh Pupuk Kaltim.

BACA JUGA: Investasikan Rp 3 Triliun, Pupuk Kaltim Bangun Pabrik Soda Ash

Rifki Adi Nugroho, Ketua Tim Persiapan Proyek Soda Ash menjelaskan proses produksi pabrik ketika beroperasi kelak juga menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan ramah lingkungan. Produk soda ash yang dihasilkan dari amonia dan karbondioksida (CO2) yang merupakan produk utama dan produk sampingan dari unit produksi lain di Pupuk Kaltim.

Dengan pemanfaatan CO2 ini, pabrik soda ash diperkirakan mampu menyerap hingga 170.000 ton CO2 per tahun. Sebaliknya, produk sampingan dari pabrik soda ash yang berupa Amonium Klorida juga dapat digunakan sebagai sumber nitrogen untuk memenuhi kebutuhan produksi pupuk domestik maupun ekspor.

BACA JUGA: Permintaan Soda Ash Diperkirakan Tembus 1,2 Juta Ton Tahun 2030

“Pembangunan pabrik soda ash merupakan diversifikasi usaha Pupuk Kaltim yang berfokus untuk memberikan nilai tambah pada produk-produk ramah lingkungan. Keberadaan pabrik ini kami yakini tidak hanya memberikan dampak positif pada ekonomi, tapi juga pada lingkungan dan sosial,” ujar Rifki dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (20/1/2025).

Pembangunan pabrik soda ash Pupuk Kaltim ditargetkan rampung pada akhir 2027 dan senantiasa mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Komitmen tersebut salah satunya ditunjukan melalui pembangunan yang baru dimulai setelah perusahaan mengantongi dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

Selain itu, pembangunan pabrik soda ash diperkirakan dapat menyerap 800 tenaga kerja pada puncak konstruksi dengan mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal sesuai ketentuan yang berlaku.

“Keberadaan pekerja ini akan mendorong ekonomi lokal ikut bergeliat, khususnya bagi  usaha mikro, kecil, dan, menengah (UKM) yang menyediakan makanan dan kebutuhan pokok lainnya untuk para pekerja,” ujarnya.

Sementara itu, Teguh Ismartono, Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim menambahkan pabrik ini dibangun dengan kapasitas produksi hingga 300.000 metrik ton per tahun. Ketika telah produksi dengan optimal, diperkirakan mampu mencukupi hingga 30% kebutuhan soda ash domestik.

“Kami optimistis keberadaan pabrik ini akan membantu menjaga stabilitas pasokan, meningkatkan efisiensi biaya operasional industri, dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal secara optimal,” kata Teguh.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS