PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaan hulu migas, Pertamina East Natuna, tengah mengerjakan proyek eksplorasi di perairan laut Natuna Utara. Langkah ini dilakukan guna memacu ketahanan energi nasional.
Indra Yuliandri, VP Exploration Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina menjelaskan, eksplorasi berada dalam pengelolaan Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, proyek ini merupakan salah satu upaya eksplorasi dalam menambah cadangan migas domestik. Pada proyek ini, Pertamina East Natuna melakukan eksplorasi di wilayah kerja seluas 10.484 kilometer (km) persegi, dengan kedalaman air laut 130-150 meter, dan berjarak sekitar 270 kilometer dari Pulau Natuna Besar.
BACA JUGA: Turunkan Harga Avtur, Pertamina Dorong Penurunan Tiket Pesawat saat Mudik
Kontrak bagi hasil Pertamina East Natuna dengan SKK Migas terhitung sejak Juni 2023 selama 30 tahun ke depan dengan kepemilikan saham 100%, dan Pertamina East Natuna sebagai operator. Kegiatan eksplorasi dilakukan sebagai bentuk verifikasi dan validasi atas potensi sumber daya yang teridentifikasi.
“Angka potensi sumber daya ini perlu dilakukan validasi lebih lanjut melalui akuisisi data seismik 3D dengan luasan 1.166 km persegi, guna mendukung pencarian sumber daya migas baru di Laut Natuna Utara,” kata Indra melalui keterangan resmi, Rabu (12/3/2025).
BACA JUGA: Bos Pertamina Minta Maaf ke Masyarakat soal Korupsi Anak Usaha
Sejumlah momentum penting aktivitas eksplorasi, baik aspek teknis maupun non teknis, telah berhasil diselesaikan. Sosialisasi dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Natuna juga sudah dilakukan guna memastikan kolaborasi yang kondusif.
Keberhasilan dalam melakukan akuisisi data seismik 3D di WK Pertamina East Natuna, merupakan implementasi dari keunggulan operasi, dengan penyelesaian program lebih cepat dari rencana, efisiensi biaya, nihil kecelakaan, serta mendapatkan kualitas data yang baik.
Indra menyebut, hingga saat ini persiapan pengeboran eksplorasi terus dimatangkan, kajian teknis dan persiapan operasi menjadi langkah awal sebelum pengeboran eksplorasi yang akan dilakukan pada tahun 2026. Dengan strategi yang terencana dan pemanfaatan teknologi eksplorasi terkini, Pertamina East Natuna optimis dapat memaksimalkan potensi sumber daya di Natuna Timur, salah satu wilayah terluar Indonesia.
“Langkah besar ini bukan sekadar upaya kegiatan eksplorasi migas, tapi juga menjadi bagian dari upaya untuk mencapai visi besar dalam memperkuat ketahanan energi nasional yang memberikan dampak ekonomi positif bagi bangsa,” katanya.