Paessler PRTG Ungkap Tren Lanskap Industri IT pada 2023

marketeers article
Melambat, Indeks Kepercayaan Industri Juli Capai 53,31. (FOTO: 123rf)

Paessler PRTG, pakar monitoring infrastruktur dan jaringan IT, membagikan beberapa ramalan tren lanskap IT untuk 2023. Segala sistem analog yang dahulu diisolasi dari dunia IT, baik yang berkaitan dengan pabrik, rumah sakit, sumber daya, maupun pusat data, kini menghasilkan data yang kompatibel dengan sistem digital. Hal ini memperluas batasan yang dapat dianalisis dan diinterpretasikan dengan data.

“Di berbagai industri, konvergensi sistem IT (information technology) dan OT (operational technology) menghasilkan beberapa tantangan yang perlu diatasi. Meski demikian, tentunya perlu dicatat bahwa terdapat hal penting seperti melakukan monitoring pada ekosistem tersebut. Tantangan terbesarnya adalah untuk membawa beberapa matriks dan beberapa sistem monitoring yang berbeda ke satu tempat. Akan terjadi peningkatan fokus pada alat-alat IT Monitoring yang memungkinkan perusahaan untuk melacak perubahan yang terjadi pada ekosistem serta menyediakan tampilan terkonsolidasi dari data yang sudah terkumpul, menyederhanakan analisis data dan proses pengambilan keputusan. Dengan memperluas batasan konvergensi IT/OT, diperlukan solusi yang dapat memantau perangkat serta infrastruktur ini,” kata perusahaan dalam siaran persnya, Selasa (13/12/2022).

Menurut perusahaan, dengan makin banyaknya perusahaan multinasional yang memindahkan pusat data mereka ke Asia Tenggara, wilayah ini dapat dikatakan akan menjadi hotspot untuk investasi pusat data. Pada pertengahan tahun ini, pemerintahan Singapura telah mengangkat moratorium pada konstruksi pusat data. 

Dengan perencanaan Satu Data Indonesia (SDI) 2022-2024, pemerintah Indonesia juga sedang berfokus pada perluasan implementasi struktur data seperti pusat data. Selanjutnya, menurut Paessler PRTG pasar pusat data di Thailand diperkirakan mencapai US$ 1,03 triliun pada tahun 2027.

BACA JUGA: Bosch Rexroth Pamerkan Teknologi ctrlX Automation Untuk Industri 4.0

Pusat data, dengan infrastrukturnya yang tersebar di berbagai lokasi geografis, menghadirkan tantangan untuk memantaunya. Pusat data menjadi infrastruktur yang penting untuk perusahaan di berbagai industri. Maka dari itu, kegagalan pemantauan ekosistem ini akan membuat bisnis tidak dapat dioperasikan. 

Sangatlah penting untuk menjaga peralatan teknis, fasilitas operasional, serta keamanan untuk menjamin efisiensi operasi bisnis yang akan meminimalisasi downtime pusat data. Dengan penggunaan pusat data yang menjadi makin penting di berbagai industri di Asia Tenggara, maka solusi monitoring juga akan menjadi sama pentingnya.

Paessler PRTG mengatakan saat ini, penggunaan cloud oleh perusahaan terus meningkat, dengan 76% perusahaan di Asia Pasifik terus berencana untuk meningkatkan layanan cloud mereka dalam waktu 12 bulan ke depan. Aspek penting migrasi cloud adalah untuk menguatkan strategi cloud-first dengan memastikan beragam aplikasi dan proses IT dapat digabungkan ke lingkungan sebuah komputasi awan.

Lebih dari itu, layanan monitoring berbasis cloud sedang meningkat. Layanan ini dapat diaplikasikan untuk memonitor komponen berbasis cloud seperti website, layanan cloud dan aplikasi berbasis cloud. Pada aspek monitoring on-premise, solusi monitoring dari cloud mungkin saja dapat menghadapi beberapa masalah karena mereka bergantung dengan koneksi internet yang supercepat dan andal agar dapat untuk menghindari kesalahan hasil monitoring akibat keterlambatan transmisi data.

Hal ini penting untuk dicatat, dan perusahaan juga memerlukan kecocokan perpaduan alat monitoring lokal dan berbasis cloud.

BACA JUGA: Telkomsel IoT Smart Manufacturing, Jadi Solusi Akselerasi Industri 4.0

Editor: Ranto Rajagukguk

    Related