Pakai Media Sosial agar Songket Kian Meroket

marketeers article

Pada periode tahun 2015-2019 mendatang, kontribusi PDB ekonomi kreatif ditargetkan akan mencapai 7-7,5 % dengan syarat pertumbuhan PDB Industri Kreatif minimal 5-6%. Untuk meraih target tersebut, Kementerian Perindustrian gencar mengembangkan industri kreatif di Indonesia.

Salah satunya dengan mengembangan industri kreatif dari Palembang, Sumatera Selatan. Di Palembang, produk yang menjadi unggulan adalah kain songket dan kuliner khas Palembang. Hal ini disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin saat meresmikan pembukaan Pameran Sriwijaya Exhibition III, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (6/10/2015).

”Cantiknya songket Palembang didukung oleh telatennya para perajin yang memasukkan pernik-pernik dengan detail. Jadi, ada unsur craftmanship yang terus dipertahankan. Songket pun semakin berkembang dengan kreativitas desainer dan pelaku usaha mudanya,” kata Saleh Husin.

Selain songket, kuliner khas Palembang juga menjadi fokus pengembangan. Contoh kuliner yang berasal dari Palembang adalah makanan yang berbasis pempek, seperti lenjer, kapal selam, keriting, hingga pempek kulit. Selain itu, terdapat jenis makanan lainnya, yaitu kue bluder, masakan laksan, dan celimpungan.

Tak lupa Saleh berpesan kepada pelaku usaha songket dan kuliner untuk memaksilmalkan pemasaran melalui media sosial. “Beberapa pelaku usaha pempek di Palembang sudah mulai mengirimkan produknya melalui paket ke luar daerah. Nilai jualnya adalah jaminan keaslian bahan baku, proses produksi, dan cukanya benar-benar dari Palembang,” tambah Saleh.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Industri Kecil dan Menengah Euis Saedah mengatakan, pelaku usaha songket Palembang juga didorong untuk semakin berani mengembangkan motif dan teknik produksi mereka. Tentunya tanpa melupakan unsur tradisional dari kain songket tersebut.

“Kami juga mendorong pelaku usaha songket untuk memperluas pasar ke daerah lain hingga mancanegara,” kata Euis. 

Editor: Sigit Kurniawan 

Related