Paket Wisata Indonesia Kalah Laku Ketimbang Wisata Mancanegara?

marketeers article

Indonesia terus mengejar target kunjungan 20 juta wisatawan pada tahun 2019. Salah satu caranya adalah dengan gencar menggelar promosi, seperti Indonesia Travel Fair 2015 (ITF 2015) yang digelar pada 13-15 Maret 2015 di Jakarta. ITF 2015 yang dibuka pada hari ini di Hall B Jakarta Convention Center didedikasikan bagi masyarakat yang berniat melakukan kunjungan wisata. 

Saat ini, berwisata maupun melancong sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat kontemporer. Sebab itu, pemerintah dan pemain di industri pariwisata sebaiknya menangkap tren tersebut sebagai peluang. Hal ini disampaikan oleh Panca R Saungu, Chief Executive Officer RajaMice selaku penyelenggara ITF 2015.  “Kami di sini juga turut membantu program pemerintah melalui Kementerian Pariwisata untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan pada tahhun 2019 nanti. Kami juga turut memasang logo Pesona Indonesia sebagai bagian branding kami,” ujar Panca.

Fenomena yang patut diperhatikan oleh para pemain tersebut, sambung Panca, konsumen Indonesiamulai cerdas dalam memilah dan memilih destinasi wisata. Hal yang sama juga disampaikan oleh Didien Junaedy selaku Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI). “Masyarakat saat ini akan merasa malu ketika belum berkunjung ke destinasi wisata tertentu, seperti Bali atau Lombok. Masa orang asing sudah ke sana tapi kita sendiri malah belum,” ungkap Didien.

Uniknya, sambung Panca, paket wisata untuk destinasi ke luar negeri masih mendominasi ketimbang destinasi di negeri sendiri. Panca berharap nantinya dengan semakin gencar promosi, masyarakat Indonesia lebih memilih paket wisata dalam negeri ketimbang mancanegara.  “Ini merupakan langkah dan juga sebuah kolaborasi bagi kami yang berada di sektor swasta dengan pihak pemerintah,” tegas Panca.

Indonesia Travel Fair ini diikuti oleh lebih dari 60 tenant yang memberikan pelayanan dan penawaran mengenai paket-paket pariwisata baik domestik dan non domestik.

Related