Pandemi Mempercepat Digitalisasi Perusahaan BUMN

marketeers article
Futuristic smart city with 5G global network technology

Adanya pandemi COVID-19 membuat pelaku industri di Indonesia dipaksa untuk terus berinovasi agar tidak kalah dalam bersaing. Transformasi digital merupakan jalan keluar bagi industri yang ingin melakukan perubahan menuju era digitalisasi, sehingga bisa berkompetisi memberikan pelayanan yang terbaik.

Menangkap tren tersebut, The 9th Annual Jakarta Marketing Week 2021 menghadirkan diskusi bersama para pimpinan perusahaan BUMN, seperti Direktur Utama PT Pertamedica IHC (Persero) Fathema Djan Rachmat, Central Manager Divisi Solusi Ritel PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Sri Indira, dan Adi Munandir selaku Direktur Marketing & Supply Chain PT Semen Indonesia (Persero), Tbk. (SIG). Diskusi omni ini pun mengungkap berbagai strategi transformasi digital, khususnya di dalam aktivitas pemasaran.

Menurut Sri Indira, adanya pandemi COVID-19 mendorong BNI untuk melakukan semuanya serba digital. Dengan respons yang positif, BNI mendorong nasabah untuk melakukan transaksi perbankan melalui mobile banking.

“Dengan mengikuti transformasi digital, BNI memberikan kenyamanan, kemudahan dan kecepatan bagi para nasabah untuk bisa melakukan transaksi perbankan kapan pun dan di mana saja. Transaksi untuk kebutuhan sehari-hari bisa dilakukan dengan instan, melalui mobile banking,” jelas Indira.

Sementara itu, bagi Fathema transformasi digital ini merupakan masa depan. Upaya ini pun dipicu kecepatannya oleh pandemi. Hal ini menjadi tantangan bagi IHC untuk dapat mengimplementasikan penggunaan digital dalam pelayanan kesehatan.

Menurut Fathema, walaupun pelayanan kesehatan dilaksanakan secara digital, tetap harus memperhatikan keterbukaan dan pelayanan kontinuitas. Selain itu, kualitas layanan juga harus terjamin dan tetap mempertahankan outcome yang baik dari pasien.

“Dengan digitalisasi, kami bisa memberikan efisiensi yang lebih baik dengan skala yang besar. Teknologi juga mampu menjawab kebutuhan dari masyarakat untuk bisa mengakses layanan kesehatan dengan mudah dan cepat,” jelas Fathema.

Adi Munandir juga turut menjelaskan bahwa transformasi digital adalah sebuah kebutuhan penting untuk industri semen di Indonesia. Adanya digitalisasi memungkinkan SIG untuk bekerja sama dengan berbagai mitra dalam membuat pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

“Inisiatif digitalisasi menjadi cara kami untuk survive dan tetap memimpin industri. Teknologi menjadi alat paling efektif untuk bisa merespons perubahan pasar yang begitu cepat, mengkomprehensif data secara besar yang semuanya tidak bisa kita lakukan secara manual,” ucap Adi.

Dengan melakukan transformasi digital, perusahaan dapat dengan mudah dan cepat menjangkau berbagai segmen pasar. Kehadiran teknologi juga bisa membuka kesempatan yang lebih luas bagi perusahaan untuk melakukan modifikasi terhadap business model.

“Dengan melakukan kolaborasi dengan mitra-mitra, perusahaan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Kami juga bisa menciptakan BUMN jenis baru, dengan solusi yang lebih baik,” tutup Adi.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related