Parameter UKM Naik Kelas dari Telkom

marketeers article

Telkom sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di industri komunikasi menyadari untuk meningkatkan kualitas UKM teknologi memegang peranan penting. Sebab itu, Telkom menghadirkan pembinaan digital agar UKM bisa mengandalkan digitalisasi untuk melengkapi sistem pembayaran serta memasarkan produk.

Telkom saat ini telah membina sekitar 140 ribu UKM dari Aceh hingga Papua. Dan, tidak hanya mendampingi para pelaku UKM, Telkom juga sudah menyalurkan dana sekitar Rp 4 triliun. Dukungan pada UKM diyakini Telkom mampu menciptakan lapangan kerja baru.

Tidak hanya meminjamkan uang dan membina saja, Telkom juga melakukan review secara berkala untuk meningkatkan kinerja mitra binaan. Ada lima hal yang digunakan Telkom sebagai alat ukur atau parameter UKM naik kelas.

Pertama yaitu spread, di sini dilihat bagaimana profit yang dihasilkan berdasarkan jumlah laba penjualan. Kedua, sustain yang dapat melihat bagaimana kemampuan UKM untuk terus memastikan bisnisnya mengalami pertumbuhan. Lalu, apakah bisnis mereka berjalan lama, bagaimana perizinannya, serta aspek penggunaan teknologi.

Ketiga, size yaitu aset yang dimiliki serta omzet yang dicapai. Keempat, share atau posisi UKM binaan di industri sejenis dan bagaimana kemampuan pemasaran mereka. Kelima, supplier yaitu hubungan UKM dengan mitra usaha, kompetitor, serta pengalaman organisasi mereka.

“5S tadi menjadi indikator kami dalam melakukan penilaian. Apakah mereka bisa naik kelas atau tidak Di Telkom, calon mitra binaan yang menjadi mitra binaan akan ditempatkan dalam empat kelas yang terdiri dari bronze bagi pemula, lalu naik ke silver, gold, dan platinum,” tutur Senior Manager Program Kemitraan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk  Romles Simanjuntak.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa UKM di Indonesia ini memiliki potensi untuk berkembang. Pertumbuhan dari mereka nantinya mampu membangun lebih banyak daerah untuk ditingkatkan economic value-nya.

Related