Dalam langkah strategis menyasar pasar business-to-business (B2B), Paramount Land resmi meluncurkan kawasan komersial terbaru bertajuk Maxim Square di jantung kota Gading Serpong. Kawasan ini terletak di Victoria Central District, sebuah pusat komersial baru seluas 6 hektare yang diproyeksikan menjadi magnet ekonomi baru di kawasan barat Jakarta.
Peluncuran ini menjadi sinyal kuat bahwa Paramount Land makin agresif memperluas portofolio bisnis properti komersial, dengan menyasar pelaku usaha, investor, hingga korporasi yang ingin mengembangkan jaringan bisnisnya di lokasi strategis.
Maxim Square dirancang khusus untuk mendukung aktivitas bisnis modern, lengkap dengan fasilitas videotron pertama di Gading Serpong, konsep multi-tenancy, dan aksesibilitas tinggi dari semua arah.
“Maxim Square tidak hanya menawarkan bangunan, tetapi ekosistem bisnis. Ini merupakan bagian dari strategi kami untuk membangun pusat-pusat ekonomi baru yang mendukung keberlanjutan usaha para pelaku bisnis,” ujar M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land.
Kawasan Victoria Central District sendiri dikelilingi oleh infrastruktur dan fasilitas kelas satu, seperti Bethsaida Hospital, universitas, pasar modern, perbankan, hotel, serta lebih dari 20 klaster hunian yang sudah hidup.
Lokasinya pun berada di jalur utama Boulevard Raya Gading Serpong, yang dilewati sekitar 15.000 kendaraan setiap jamnya, menjadikannya lokasi premium untuk berbagai jenis usaha.
Menurut Chrissandy Dave, Direktur Sales & Marketing Paramount Land, ketersediaan lahan yang semakin terbatas di Gading Serpong menambah nilai dari kawasan ini.
“Dengan lokasi yang sangat strategis dan captive market yang sudah terbentuk, kawasan ini memberikan potensi ROI yang tinggi bagi investor dan pemilik usaha,” jelasnya.
Maxim Square hadir dengan dua tipe utama: Studio Loft 4 lantai dan Reguler 3 lantai. Studio Loft dilengkapi fasilitas premium seperti lift pribadi, area skyview lounge di lantai atas, serta fitur videotron ready yang cocok untuk branding atau promosi digital. Sementara tipe Reguler memiliki opsi double facade dan alfresco, ideal untuk bisnis F&B atau retail.
BACA JUGA: Peduli Masyarakat, Paramount Land Hadirkan Beragam Program selama Ramadan
“Konsep bangunan kami dirancang ultra modern, menggunakan elemen kaca dan warna gelap yang elegan. Bangunan ini juga tanpa boomgate, artinya mudah diakses pejalan kaki maupun kendaraan dari berbagai sisi,” jelas Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land.
Untuk tahap pertama, Paramount Land memasarkan 16 unit dengan harga mulai dari Rp 3,6 miliar untuk tipe Reguler dan Rp 10,3 miliar untuk tipe Studio Loft. Berbagai skema pembayaran ditawarkan, mulai dari tunai keras, KPR dengan DP 15% cicil 6x, hingga tunai bertahap tanpa DP selama 18 bulan.
BACA JUGA: Paramount Land Luncurkan Pasadena Square North Fase 2 di Gading Serpong
Tidak hanya fokus pada estetika dan fungsi, Paramount Land juga memberikan berbagai insentif tambahan, seperti AC di setiap lantai, IP CCTV, hingga bebas IPKL selama 12 bulan. Hal ini menunjukkan pendekatan menyeluruh Paramount Land dalam menarik pelaku bisnis yang ingin berkembang di kawasan dengan daya beli tinggi dan infrastruktur lengkap.
Roy N. Mandey, Ketua Umum Afiliasi Global Ritel Indonesia juga menekankan pentingnya investasi properti komersial di tengah iklim ekonomi yang tidak pasti.
“Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih solid dan suku bunga yang stabil, tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk ekspansi usaha lewat properti,” ujarnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz