Parker Casio: Memperkenalkan Maluku lewat Bisnis Baju I Love Moluccas

marketeers article

Jika Anda ke New York, Anda akan melihat banyak penjaja baju “I Love NY.” Memang ada banyak cara untuk mempromosikan suatu daerah. Salah satunya lewat medium baju kaos.

Namun apa yang dilakukan oleh Parker Casio lebih dari itu. Lewat bisnis clothing line “I Love Moluccas” yang dirintisnya, ia mencoba untuk dapat membangun platform yang lebih luas untuk Maluku.

Berikut wawancara tertulis Marketeers dengan kandidat Youth Startup Icon kota audisi Surabaya.

1. Ceritakan sedikit tentang latar belakang bisnis yang baru Anda rintis dan pencapaian yang sudah didapati selama ini?

Bisnis Clothing Line “I Love Moluccas” sebenarnya merupakan sebuah wujud dari keinginan saya untuk menunjukan bagi Indonesia atau bahkan dunia, inilah Maluku, provinsi yang sempat dianggap sebelah mata oleh bangsa ini. Provinsi yang pernah hancur akibat berbagai krisis kemanusiaan. Hal inilah yang membuat citra Maluku dan masyarakatnya menjadi negatif.

“I Love Moluccas” hadir untuk menyatukan persepsi masyarakat Maluku sendiri. Bahwa kita harus bisa membangun maluku dengan segala kemampuan dan kreativitas!

Maluku punya akar budaya, sejarah, dan adat istiadat yang kompleks, ratusan bahasa daerah, ratusan tarian daerah, ribuan lagu-lagu indah, bahkan ribuan pulau yang memiliki keindahan dan sumber daya luar biasa, dimiliki oleh provinsi ini.

Inilah latar belakang tercetus semangat, bukan sekedar mencari keuntungan, atau bahkan mencari nama, ini tempat saya bisa berekspresi lewat kreativitas dan bakat yang saya miliki untuk pembangunan negeri Maluku tercinta.

Selama ini “I Love Moluccas” telah menjalin kerjasama dengan pemuda Maluku dan FreeMagazine Maluku di Surabaya untuk mempromosikan Maluku lewat media KAOS, sampai saat ini “I Love Moluccas” masih menjual lewat Online (Twitter, FB, BBM) dan sudah dijual hingga ke luar negeri (Belanda).

2. Apa yang telah Anda lakukan dalam mengangkat perekonomian daerah Anda?

Perekonomian akan meningkat ketika SDM-nya berkualitas. hal ini menjadi concern saya dan teman-teman di Surabaya untuk memperhatikan SDM Maluku. Karena itu kami membidik sektor pendidikan di Maluku. Setelah melihat banyak referensi, kami mengambil sebuah langkah kecil namun sangat impactful bagi SDM Maluku. Kami membuat sebuah event “goes to school” dimana kami melatih siswa-siswi remaja di Kota Ambon yang masih buta dengan teknologi, bahasa inggris, dan Leadership dengan harapan mereka bisa memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan Maluku.

Sampai saat ini kami telah 3 kali selama 3 tahun (2010) melakukan kegiatan ini, dan sementara perancangan kegiatan untuk ke-4 kalinya tahun depan. Bersama kegiatan ini juga, “I Love Moluccas” berperan sebagai brand yang dipakai untuk dijual, dan keuntungan yang diperoleh digunakan untuk kegiatan ini.

3. Apa motivasi Anda dalam mengikuti kontes ini, dan kenapa Anda layak disebut sebagai ikon wirausaha muda di dunia startup dari kota Anda?

Motivasi saya ikut kontes ini adalah sebagai salah satu media, bukan untuk memperkenalkan diri saya, tapi memperkenalkan Maluku bagi Indonesia, This is Maluku. Ini juga menjadi kesempatan untuk memotivasi teman-teman Maluku yang kreatif agar bisa show-off dan menjadi bagian dalam pemabangunan NKRI.

Saya layak menjadi ikon wirausaha muda karena sedari muda, saya belajar untuk bisa berikan kontribusi bagi masyarakat, bagi daerah saya, dan terutama bagi negara ini.

Related