Pasar Makanan Minuman Besar, Investor Korea Segera Bangun Pabrik di Indonesia

marketeers article
Potensi investasi pada sektor industri makanan dan minuman di Indonesia semakin menarik minat investor, terutama investor asal Korea Selatan. Setelah mengunjungi Seoul, Korea Selatan pada pekan lalu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan pihaknya telah bertemu dengan investor Korea Selatan yang akan membangun dua pabrik makanan dan minuman dengan nilai investasi masing-masing US$ 300 juta, sehingga total investasinya US$ 600 juta setara dengan Rp 8,3 triliun.
 
“Mereka saat ini sedang dalam proses untuk menentukan lokasi. Saat ini alternatif lokasi yang dipilih adalah di sekitar Banten atau Jawa Barat dan Jawa Timur untuk dua pabrik makan dan minuman tersebut,” ujar Franky.
 
Menurut Franky, CEO perusahaan Korea Selatan tersebut menyampaikan permintaannya terkait kebutuhan serta keberlanjutan bahan bahan baku salah satunya jagung.  Franky menambahkan bahwa BKPM akan mencari solusi agar produk petani dapat diserap oleh investor. “Mengingat investasi tersebut akan menyerap tenaga kerja dan substitusi produk impor, serta tingginya multiplier effect yang ditimbulkan,” paparnya.
 
Investor Korea Selatan termasuk yang aktif melakukan penanaman modal di Indonesia. Investasi yang masuk dari Korea Selatan tahun lalu mencapai US$ 1,2 miliar tumbuh sebesar 7,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode 2010-2015, nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai angka US$ 8 miliar. Dalam periode tersebut, sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45%.
 
Editor: Sigit Kurniawan 

Related