When Life Gives You Tangerines bukan sekadar menyuguhkan kisah yang menghangatkan hati, tetapi juga menyimpan banyak pelajaran hidup berharga. Drama ini mengangkat tema tentang cinta, keluarga, dan kekuatan komunitas, yang bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja.
Melansir Tatler Asia, berikut beberapa pelajaran hidup yang dapat dipetik dari kisah Ae Sun dan orang-orang di sekitarnya dalam When Life Gives You Tangerines:
BACA JUGA: Pelajaran Parenting yang Bisa Dipetik dari Serial Adolescence
Kelilingi Hidup dengan Orang yang Peduli
Pada When Life Gives You Tangerines, sejak kecil, Ae Sun hidup tanpa orang tua, tetapi para wanita haenyo, komunitas penyelam yang dulu diikuti sang ibu, selalu ada untuknya.
Mereka tidak hanya merawat dan membesarkannya, tetapi juga tetap menjadi bagian penting dalam hidupnya hingga dewasa.
Dari kisah dalam When Life Gives You Tangerines ini, bisa dipetik hikmah bahwa memiliki lingkungan yang mendukung dapat membuat Anda lebih kuat dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Ingatlah bahwa Anda tidak selalu bisa menghadapi segalanya sendirian, dukungan dari orang-orang terdekat sangatlah penting.
Temukan Pasangan yang Baik
Gwan Sik merupakan contoh nyata dari pasangan yang setia dan penuh pengorbanan. Ia selalu menempatkan kebahagiaan Ae Sun sebagai prioritas, bahkan rela menghadapi kesulitan demi keluarganya.
Dari hubungan mereka dalam When Life Gives You Tangerines, bisa dipetik hikmah bahwasanya memiliki pasangan yang mendukung dan selalu ada di sisi Anda dapat membuat hidup terasa lebih ringan.
Cinta sejati bukan hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang kesetiaan dan dukungan tanpa syarat.
Cintai Diri Sendiri sebelum Mencintai Orang Lain
Geum Myeong, putri Ae Sun, menghadapi dilema ketika ibunda kekasihnya, Park Yeong Beom, terus merendahkannya dan keluarganya. Meski sangat mencintai Yeong Beom, Geum Myeong akhirnya memilih untuk mengakhiri hubungan mereka karena hal tersebut.
BACA JUGA: Bukan Guyonan Semata, Brain Rot Bisa Merusak Pikiran dan Mental
Keputusan ini mengajarkan bahwa Anda harus menempatkan harga diri di atas segalanya. Jika sebuah hubungan membuat Anda kehilangan rasa hormat pada diri sendiri, mungkin akan lebih baik untuk melepaskannya.
Jangan Cepat Menghakimi Seseorang
Bu Sang Gil, yang awalnya dikenal sebagai suami yang tidak setia dan ayah yang lalai, akhirnya menunjukkan bahwa ia juga memiliki sisi baik.
Meskipun dalam When Life Gives You Tangerines ia banyak melakukan kesalahan, ia tetap memiliki momen “penebusan” yang menunjukkan bahwa orang bisa berubah menjadi lebih baik.
Dari karakter dalam When Life Gives You Tangerines ini, dapat dipetik pelajaran untuk tidak terburu-buru menghakimi seseorang karena setiap orang memiliki kompleksitasnya sendiri. Hidup tak selalu hitam dan putih, sehingga setiap orang punya sisi baik dan buruk, serta kesempatan untuk berubah.
Kebaikan Akan Selalu Kembali
Dalam When Life Gives You Tangerines, Ae Sun dan Gwan Sik pernah memperingatkan seorang wanita muda tentang niat jahat pemilik motel. Mereka tidak mengharapkan balasan, tetapi bertahun-tahun kemudian, wanita itu membalas kebaikan mereka dengan membantu sang putri yang sedang bermasalah.
Begitu juga dengan seorang selebriti yang menyelamatkan restoran Ae Sun dan Gwan Sik dari kebangkrutan sebagai bentuk terima kasih pada Gwan Sik, yang ternyata pernah membantunya di masa lalu.
Momen tersebut mengingatkan bahwa sekecil apa pun kebaikan yang Anda lakukan, suatu hari nanti akan kembali kepada Anda dalam bentuk yang tidak terduga. Apa yang Anda tanam hari ini bisa dituai di masa depan, termasuk kebaikan yang diberikan kepada orang lain.
Editor: Eric Iskandarsjah Z