Pelaku Bisnis Gesit, Bandung Siap Raih Pertumbuhan Ekonomi

marketeers article
Economy graph growth chart and agriculture development concept as a group of gear trees united together as an arrow pointing upwards as a success metaphor for profits and growth as a 3D render.

Badai pandemi menerjang kembali beberapa waktu lalu. Menghambat pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah. Kini, badai mulai mereda dan perekonomian mulai ditata ulang. Termasuk Kota Bandung.

Ketika pandemi COVID-19 menghamtam untuk kedua kalinya pada pertengahan tahun ini, perekonomian Kota Bandung mengalami minus pertumbuhan. Namun, tanda-tanda perbaikan sudah mulai terlihat. Diprediksi, pada kuartal 4 ini, kota ini akan mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 1%.

“Pemerintah Kota Bandung telah memberi relaksasi pada berbagai sektor untuk mendorong perekonomian. Ditambah lagi, Bandung sudah berada di level pandemi yang rendah, sehingga kami optimistis akan tumbuh positif di kuartal 4 ini,” kata Yana Mulyana, Wakil Wali Kota Bandung, pada acara Indonesia Markeeters Festival (IMF), hari ini (16/09/2021).

Perbaikan perekonomian ini juga didorong oleh optimisme para pelaku bisnis di kota ini. Mereka tetap berupaya menggali peluang dan memberikan kebutuhan konsumen dengan memanfaatkan berbagai jenis teknologi.  Di sisi lain, para pelaku bisnis memiliki kesadaran bahwa saat ini konsumen telah berubah dibanding sebelum pandemi.

“Ada megashifting dalam perilaku dan nilai-nilai yang diinginkan konsumen. Bila dulu konsumen mencari lokasi yang mudah diakses dan harga yang lebih terjangkau, kini konsumen lebih mengutamakan kesehatan, low mobiliity, low touch, dan less-crowd. Hal tersebut menghasilkan new economy tourism,” kata Indra Gunawan, CEO Bobobox Indonesia

Melihat perubahan tersebut, Bobobox, property-technology (proptech) startup,  melakukan berbagai penyesuaian yang bisa selaras dengan  perubahan konsumen tersebut. Di antaranya, dengan menerapkan protokol kesehatan yang berstandar CHSE. Kemudian, menggunakan teknologi untuk menggali anxiety dan desire konsumen.

Bobobox juga mengembangkan Bobocabin yang meluncur pada Februari 2021. Ini merupakan hotel kapsul yang memadukan teknologi internet of things (IoT) dan keindahan alam.

“Kami terus berupaya memberikan dampak pada pemulihan ekonomi. Kuncinya, jangan menyerah dan terus  terjun mencari data dan peluang. Pada setiap tantangan asti ada peluang dan teknologi digital bisa menjadi enabler,” katanya.

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Vidyana Rosalina, Sales Ritail Section Head JNE Bandung. Menurunya, saat ini terjadi transformasi kultural dalam berbelanja yang bukan lagi sekadar memenuhi kebutuhan, tapi sebuah gaya hidup. Untuk itu, JNE menyesuaikan berbagai layanan mereka untuk mengikuti perubahan konsumen tersebut.

“Kami menempatkan diri bukan hanya penyedia jasa pengiriman, tapi juga menjadi fulfilment bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Untuk itu, kami telah melakukan berbagai inovasi dan terobosan,” kata Vidyana.

Ada berbagai inovasi yang telah dibuat JNE, di antaranya online booking agar konsumen tidak perlu mengantre saat melakukan pengiriman. Lalu, menghadirkan aplikasi myJNE untuk pelacakan barang dan layanan lainnya. Sedangkan untuk UKM, JNE membangun friendly logistic untuk mendukung pengelolaan stok produk UKM di Bandung.

“Kami akan terus mendampingi UKM untuk berkembang dengan berbagai layanan dan produk yang kami punya,” pungkas Vidyana.

    Related