Pelaku Bisnis Harus Menangkap Peluang di Balik Krisis

marketeers article
143613950 euro banknotes, calculator and corona virus

Pengaruh COVID-19 di seluruh dunia semakin kompleks. Tidak hanya memengaruhi sektor kesehatan publik tetapi menjalar ke sektor lainnya yang bersentuhan dengan masyarakat. Salah satu yang terkenda dampak besar adalah bisnis. Sebagian bisnis harus berhenti beroperasi, pasalnya masyarakat harus berkegiatan dari rumah sesuai dengan anjuran pemerintah.

Confidence level konsumen Indonesia, sama halnya seperti konsumen di negara lain menurun sangat tajam. Jika sebelum krisis confidence level konsumen mencapai 100%, berdasarkan studi ditemukan setelah adanya krisis ini tersisa 15%. Hal ini menunjukkan perpindahan prioritas konsumen,” ujar Kemal E Gani, Ketua Forum Pemred yang juga Pemimpin Redaksi Grup SWA dalam Special MarkPlus-30 Anniversary Media Talk, Sabtu (2/5/2020).

Prioritas konsumen bergeser. Kini, konsumen lebih memerhatikan kebutuhan pokok seperti makanan dan keperluan yang berkaitan dengan kesehatan. Selain itu, dengan kekebijakan yang membuat mereka tinggal di rumah, mereka juga fokus pada pengeluaran untuk pembayaran tagihan serta pengeluaran untuk paket data.

Kemal mengungkapkan pemerintah di berbagai negara di berbagai negara, termasuk di Indonesia juga mengucurkan dana besar sebagai stimulus untuk pergerakan ekonomi. Setelah COVID-19 ini mereda, banyak yang memperkirakan adanya budaya dan konsumen baru di masyarakat.

Budaya yang terbentuk setelah COVID-19 antara lain kesadaran tentang kesehatan akan semakin tinggi dan penerapan komunikasi virtual pun akan banyak dilakukan. Ia juga menjelaskan belanja daring dan perjalanan yang mengusung konsep peduli lingkungan juga akan mengalami peningkatan.

“Meski ada penurunan dalam bisnis, tidak sedikit perusahaan yang melahirkan produk baru di tengah krisis ini. Sehingga banyak perusahaan kemudian tumbuh. Beberapa contohnya adalah Alibaba dan JD.com yang berkembang pesat setelah SARS. Semua tergantung bagaimana perusahaan menangkap peluang yang ada, memahami perubahan yang ada,” pungkas Kemal.

Di saat seperti ini, pemahaman terhadap perubahan yang ada di sekitar konsumen sangat penting. Karenanya, para pelaku bisnis yang mampu beradaptasi bisa mengubah situasi krisis menjadi peluang untuk maju.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related