Pelaku UKM Harus Jadi Prioritas Proses Pemulihan Ekonomi Nasional

marketeers article

Enam bulan sudah Indonesia mengalami pandemi COVID-19. Beragam industri dan bisnis mengalami guncangan ekonomi dan sosial yang keras, termasuk untuk para pelaku UKM. Kontribusinya yang besar untuk perekonomian negara, maka keberlangsungan roda bisnis UKM perlu dijaga bersama.

Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, sebanyak separuh dari jumlah pelaku UKM di Indonesia mengalami permasalahan yang serius akibat dari pandemi. Ia mengingatkan bahwa sejak awal pandemi hingga saat ini pemerintah sudah melakukan beragam solusi untuk membantu para pelaku UKM.

“Kami lakukan ragam solusi untuk UKM bisa bertahan, melakukan adaptasi, reorientasi usaha, dan innovasi produk untuk merespon perkembangan konsumen,” jelas Teten pada acara Jakarta Marketing Week, Kamis (17/09).

Ragam solusi yang diberikan pemerintah mencakup masalah arus kas dan permintaan produk. Di satu sisi, penyerapan belanja pemerintah baik pusat dan daerah juga akan difokuskan untuk pelaku UKM, untuk menopang konsumsi masyarakat yang menurun.

Pada tahun 2020 ini, ada anggaran sebesar Rp 321 triliun yang harus diserap untuk membantu pelaku UKM. Sayangnya penyerapan tersebut masih belum optimal karena masih pada angka 18%. Untuk meningkatkan penyerapan Kemnterian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah melakukan kemitraan antar kementerian dan lembaga. Salah satunya dengan Kementerian BUMN untuk memberikan akses pengadaan di bawah Rp 14 miliar kepada pelaku UKM.

“Penting pelaku UKM di daerah didampingi dan dibantu agar mereka siap menjadi pemasok dari pengadaan yang dilakukan oleh pemerintah dan BUMN,” tambah Teten.

Teten juga mengingatkan bahwa perlu gerakan konsumsi mayarakat agar membeli prouk UKM. Hal ini menurutnya bisa dilakukan oleh masyarakat secara umum dengan membeli produk-produk UKM. Hal ini untuk mengantisipasi dampak ekonomi yang lebih besar dan mempercepat proses pemulihan ekonomi.

“Agar ekonomi bisa berputar salah satunya bisa dilakukan dengan belanja produk UKM, juga belanja produk tetangga dan teman. Ini bsia menjadi gerakan yang positif,” ujarnya.

Sebagai catatan, kontribusi UKM kepada PDB negara mencapai angka 60%. Selain itu penyerapan tenaga kerjanya juga mencapai 97%. Oleh sebabnya proses pemulihan ekonomi nasional juga wajib memprioritaskan kalangan pelaku UKM.

Terkait pelaku UKM sendiri, pemerintah sudah melakukan fokus pada beragam segmen unggulan yang bisa dikembangkan skala bisnisnya. Caranya dengan memperketat dalam hal kurasi dan inkubasi agar bisa scale-up dan meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia.

Related