Pembayaran Non-Tunai Dominasi Transaksi Selama WFH

marketeers article
shopping in cashless payments. happy muslim woman buying food at grocery store or supermarket paying with credit card

Masa adaptasi kebiasaan baru telah mengubah kebiasaan dan cara masyarakat dalam melakukan kegiatan, termasuk kebutuhan finansial dan transaksi. Berdasarkan “Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy Selama Masa Adaptasi Kebiasaan Baru” ditemukan bahwa 52% responden masih menjalankan working from home dan 48% telah kembali bekerja di kantor.

Hasil survei juga menunjukkan lima aktivitas yang paling sering dilakukan di luar rumah oleh responden yang masih working from home adalah berbelanja di minimarket (61%), berbelanja di supermarket (44%), berbelanja di pasar tradisional (30%), beribadah di luar rumah (28%), dan olah raga luar ruangan (20%).

Lebih lanjut lagi, tiga transaksi offline yang paling sering dilakukan pada masa adaptasi kebiasaan baru oleh responden yang telah working from office adalah berbelanja bahan-bahan makanan (72%), membeli kudapan (62%), dan membeli barang elektronik (62%).

Sedangkan untuk responden yang masih working from home didominasi oleh transaksi online. Tiga transaksi online yang paling sering dilakukan oleh responden yang masih working from home yaitu berbelanja fesyen (88%), membeli gadget (80%), dan membeli vitamin dan suplemen (59%). Dalam hasil riset tersebut juga ditemukan bahwa masyarakat di wilayah Jabodetabek mulai beralih menggunakan pembayaran non-tunai dalam melakukan transaksi di masa adaptasi kebiasaan baru ini.

Kebiasaan baru ini diantisipasi oleh Jenius dengan meluncurkan fitur Jenius QR untuk mendukung kenyamanan bertransaksi nasabah. Menurut Waasi Sumintardja selaku Digital Banking Business Product Head Bank BTPN , fitur ini merupakan langkah Jenius dalam mendengarkan kebutuhan nasabah.

“Jenius QR adalah metode pembayaran non-tunai untuk transaksi yang lebih simpel, cerdas, dan aman karena transaksi tersebut langsung terhubung dengan Saldo Aktif dan tercatat di Transaction History,” terang Waasi.

Related