Pembiayaan Baru Adira Finance Tumbuh 17,3% pada Semester 1-2021

marketeers article
Foto: www.123rf.com

Industri penjualan otomotif berhasil tumbuh pada Semester I-2021. Pertumbuhan ini antara lain berkat stimulus insentif Pajak Pertambahanan Nilai Barang Mewah (PPnBM), aktivitas ekonomi yang mulai membaik, dan adanya efek bulan Ramadhan.

Namun, pada pertengahan Juni 2021, angka penyebaran COVID-19 kembali meningkat secara signifikan. Sehingga, pemerintah mengimplementasikan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali. Hal ini menjadi tantangan baru bagi pelaku industri dan bisnis pada kuartal III/2021.

Berdasarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan industri mobil baru33,5% jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya atau year-on-year (yoy) menjadi 388 ribu unit. Sedangkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan, penjualan sepeda motor baru ritel tercatat tumbuh dan 23% yoy menjadi  2,4 juta unit.

Seiring meningkatnya penjualan pada industri otomotif, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru bertumbuh sebesar 17,3% yoy menjadi Rp 11,8 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu. Hampir semua segmen produk pembiayaan mengalami kenaikan terutama didominasi segmen pembiayaan mobil baru sebesar 30,1% yoy. Kemudian, diikuti segmen pembiayaan mobil bekas dan sepeda motor baru masing-masing sebesar 23,4% yoy dan 13,3% yoy.

Selama penerapan PPKM sejak awal Juli 2021, Adira Finance akan lebih berfokus pada penjualan yang tersegmentasi di luar Jawa dan Bali. Selain itu, juga akan lebih menyelaraskan antara pertumbuhan pembiayaan baru dan pengendalian kualitas aset di tengah lingkungan operasional yang penuh tantangan untuk mempertahankan kinerja perusahaan.

“Melihat dinamika pandemi COVID-19 yang masih belum pulih pada tahun 2021 dan dalam merespon percepatan adopsi digital oleh konsumen, Adira Finance terus berinovasi mempersiapkan strategi bisnis lebih digital savvy. Oleh karena itu, kami  terus melakukan inovasi dan mengembangkan digital platform Adiraku. Hingga Juni 2021, jumlah konsumen yang telah mengunduh aplikasi Adiraku sekitar 1,5 juta konsumen dan jumlah konsumen yang terdaftar sekitar 700 ribu konsumen,” kata Hafid Hadeli, Presiden Direktur.

Laba Bersih Turun

Hingga saat ini, Adira Finance terus memberikan restrukturisai kepada nasabah yang terdampak pandemi. Per Juni 2021, jumlah nasabah yang pinjamannya telah direstrukturisasi ada sebanyak 831 ribu kontrak atau sekitar Rp 19 triliun mewakili sekitar 36% dari piutang yang dikelola per Februari 2020. Saat ini, lebih dari 80% dari pinjamanan nasabah yang telah direstrukturisasi telah mulai membayar kewajiban cicilannya.

Adira Finance membukukan pendapatan bunga pada Semester 1-2021 mencapai Rp 4,4 triliun, masih mengalami penurunan sebesar 25,0% yoy jika dibandingkan periode sama tahun lalu, terutama karena penurunan piutang pembiayaan. Sementara itu, beban bunga turun sebesar 27,6% yoy menjadi Rp 1,7 triliun sejalan adanya penurunan pada jumlah pinjaman serta pada cost of fund. Hasilnya, pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp 2,7 triliun, turun 23,3% yoy dan margin bunga bersih tercatat sebesar 12,3%.

“Beban operasional turun tipis sebesar 1,1% yoy menjadi Rp 1,8 triliun, sementara cost of credit mengalami penurunan sebesar 15,7% yoy menjadi Rp 819 miliar. Dengan demikian, laba bersih Adira Finance setelah pajak dibukukan sebesar Rp 473,5 miliar atau mengalami penurunan sebesar 20,7% yoy,” kata I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance.

Ia menambahkan, pada  Juli 2021 Adira Finance telah menerbitkan Obligasi PUB V Tahap II dan Sukuk Mudharabah IV Tahap II tahun 2021 senilai Rp 1,5 triliun dengan oversubscribe 4,8x. Selain itu juga, berhasil mempertahankan peringkat domestik dan internasional masing-masing yaitu idAAA dan BBB serta Baa2/Stable dari Lembaga Pemeringkat PEFINDO dan Fitch serta Moody’s atau sama dengan peringkat negara Republik Indonesia.

“Peringkat ini memperkuat kemampuan kami untuk mengakses sumber pendaan yang lebih kompetitif baik dalam negeri maupun luar negeri,” kata Made.

    Related