Pemerintah Aktif Kembangkan Inkubasi Startup

marketeers article
people working at office in flat vector illustration busy teamwork at desk computer standing presentation drawing

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus memantapkan strategi untuk menyongsong industri 4.0. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah gencar mendorong pengembangan inkubasi bisnis start-up berbasis teknologi, dengan dukungan insentif pemodalan serta fasilitasi sarana dan prasarana.

“Hal ini dilakukan melalui suatu kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, civitas akademika dan wirausahawan start-up,” ucap Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar ketikamenjadi pembicara kunci pada acara Management and Business Conference Program Studi Magister Manajemen Universitas Mercu Buana di Jakarta, Selasa (29/1/2019) seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenperin.

Di dalam kegiatan yang mengusung tema “Mempersiapkan Sumberdaya yang Kompetitif dalam EraIndustri 4.0” tersebut, Haris menuturkan, pengembangan inkubasi bisnis start-up berbasis teknologi merupakan salah satu program unggulan Kemenperin. Dalam program inkubasi start-up ini ide-ide bisnis berbasis teknologi diciptakan, serta diuji dan dipersiapkan untuk memasuki pasar.

Targetnya adalah untuk mengenjot wirausaha di Indonesia hingga 4 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia. “Untuk program ini kami sudah kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Kami juga membuka peluang untuk kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya,” tutur Haris.

Kemenperin menargetkan, hingga akhir tahun 2020, dapat menghasilkan 20.000 wirausaha baru. Karenanya, berbagai program dilakukan guna mendorong pertumbuhan wirausaha baru, salah satunya inkubator bisnis kreatif, terutama yang berbasis teknologi.

Hingga saat ini, sudah ada beberapa wilayah yang punya pusat inkubator yang dibangun oleh pemerintah. Misalnya, Bandung Techno Park, Bali Creative Industry Center (BCIC), Incubator Business Center di Semarang, Makassar Technopark dan Pusat Desain Ponsel di Batam.

“Dengan banyaknya jumlah industri kreatif atau start up yang berbasis teknologi di dalam negeri, diharapkan bisa memberi kontribusi positif bagi perekonomian nasional,” ujar Haris.

Untuk pengembangan inkubasi bisnis start-up berbasis teknologi ini, Kemenperin memiliki program yang cukup kekinian, misalnya di Bandung Techno Park dan BCIC, ada pelatihan calon pemimpin perusahaan berbasis industri 4.0, seperti untuk analisis big data serta internet of things (IoT).

 

    Related