Pemerintah Buka 3 Ribu BLK Demi Angkat Kompetensi Pengusaha Mikro

marketeers article

Pemerintah mendorong peningkatan kompetensi pelaku usaha mikro serta potensi lapangan kerja baru melalui pembukaan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di sejumlah daerah. Salah satunya, BLK Komunitas Unipro Biso di Tulungagung, Jawa Timur.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyebut sudah membangun 2.127 BLK Komunitas berdasarkan data pada 2020, serta berencana menambah sebanyak 778 unit hingga akhir 2021 ini. Rencananya, keberadaan 3.000-an lebih BLK itu dapat mendorong entrepreneur di tingkat lokal. Sehingga, mampu membuka kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitarnya.

“Kita ingin pelaku usaha juga dibekali dengan kompetensi, BLK Komunitas ini juga menjadi bagian yang akan menyiapkan pelaku usaha mikro menjadi kompeten. BLK Komunitas Unipro Biso adalah salah satu contoh terbaik  yang sudah kita bangun,” ujar Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat mengunjungi Unipro Biso di Tulungagung, pada Selasa (28/12).

Sarana untuk menumbuhkan kompetensi baru bagi pelaku usaha mikro, diharapkan memantik kegiatan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja baru. Sehingga, tenaga kerja tidak hanya dapat memenuhi permintaan pasar tetapi juga bisa mendapatkan inspirasi memulai usaha sendiri.

Jumlah pengangguran di Indonesia sendiri saat ini mencapai 9,1 juta jiwa atau sebanyak 6,19% dari populasi Indonesia. Angka tersebut menurun jika dibandingkan data pengangguran yang menyentuh hingga 7,07% dari populasi pada Agustus lalu.

Selain mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, peningkatan kompetensi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) jadi sasaran program pemerintah. Alih keterampilan teknologi dan kompetensi baik dalam hal produksi, pengolahan, pemasaran, hingga permodalan disebut berpengaruh pada kemampuan bagi pelaku UKM untuk naik kelas.

Kompetensi pelaku bisnis mikro memegang peranan untuk mendorong mereka berkolaborasi maupun bersaing dengan pengusaha besar. Peluang kolaborasi serta persaingan tersebut dapat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dalam jangka waktu panjang.

“Kemitraan penting untuk dikawal agar makin banyak UKM naik kelas. Kita ingin buah ekonomi digital dinikmati juga oleh pelaku UKM, tidak hanya dirasakan oleh pengusaha besar maupun global saja,” kata Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, ketika menyampaikan pidato dalam acara KPPU Award beberapa waktu lalu.

Menurut data yang dipegangnya, saat ini terdapat 64 juta pelaku usaha yang mayoritas didominasi oleh pemilik bisnis mikro. Jumlah mereka bahkan mencapai 98,6 persen, jauh melewati populasi usaha menengah dan besar yang hanya menyentuh 1%.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related