Pencapaian Pupuk Kalimantan Timur Jalankan Bisnis Keberlanjutan

marketeers article

Pandemi COVID-19 tak menjadi hambatan  bagi PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). PKT justru berhasil menunjukkan pertumbuhan bisnisnya secara agresif di tahun 2021. Pada kuartal 3 tahun 2021, PKT mencatat membukukan laba bersih mencapai Rp 4,19 triliun, meningkat 288% dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) periode yang sama.

Pencapaian PKT tak berhenti disitu, PKT turut berhasil meraih apresiasi dalam Environment, Social, Governance (ESG) Disclosure Award dengan dua kategori sekaligus, yakni Rating Leadership AA dan Best ESG Disclosure dari Majalah Investor yang bekerjasama dengan Bumi Global Karbon Foundation secara virtual melalui kanal Beritasatu. Penghargaan tersebut atas dasar komitmen PKT dalam menerapkan prinsip ESG yang dilaporkan secara transparan lewat laporan keberlanjutan yang diumumkan untuk publik setiap tahunnya sejak tahun 2008 silam.  

Hanggara Patrianta selaku Direktur Operasi dan Produksi PKT mengaku penghargaan tersebut adalah cerminan dari kinerja PKT dalam menjaga keberlanjutan perusahaan dan lingkungan melalui ekosistem bisnis yang fokus pada ESG secara konsisten. Ia mengungkap pada prosesnya, PKT menerapkan berbagai program yang mencakup tiga pilar utama, antara lain ekonomi, sosial dan lingkungan yang selaras dengan 17 indikator Sustainable Development Goals (SDG’s).

“Namun aspek utama yang menjadi perhatian khusus PKT adalah pengelolaan lingkungan. Berbagai inovasi yang diwujudkan juga untuk mendorong terciptanya stabilitas lingkungan dan ekosistem yang seimbang antara profit, people, dan planet sebagai salah satu misi perusahaan,” ujar Hanggara.

Primus Dorimulu sebagai News Director Beritasatu Media Holdings menyampaikan ESG Award 2021 merupakan bentuk apresiasi bagi seluruh perusahaan dan pelaku usaha Tanah Air yang sukses mengimplementasikan ESG dalam aktivitas bisnis.

“Implementasi ESG dinilai menjadi solusi konkret dalam menyikapi berbagai isu dunia seperti pemanasan global, perubahan iklim hingga beragam isu negatif lainnya. Sehingga menjadikan perusahaan lebih bertanggungjawab dalam menjalankan aktivitas yang tidak hanya dituntut menjaga kelangsungan bisnis, tapi juga aspek lingkungan sosial guna terwujudnya green economy, green product dan bumi yang lebih sehat,” imbuhnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related