Pendapatan Agensi K-Pop Hybe Tembus ₩ 1 Triliun Pada Tahun 2021

marketeers article

Agensi K-pop Hybe menyampaikan laporan pendapatan hingga ₩ 1,26 triliun atau hampir setara US$ 838 juta sepanjang tahun 2021. Hal itu terungkap ketika perusahaan hiburan asal Korea Selatan itu mengumumkan laporan keuangan untuk tahun finansial 2021, Selasa (22/2/2022). Angka tersebut disebut mengalami peningkatan hingga 58% dibandingkan pemasukan pada tahun sebelumnya.

Faktor melonjaknya pendapatan agensi K-pop Hybe, berasal dari kesuksesan konser, penjualan album, serta konten komersial yang berkaitan dengan grup BTS. Selain itu Hybe memperoleh bagian dari penjualan album artis, seperti Ariana Grande dan Justin Bieber, setelah mengakuisisi unit usaha hiburan Ithaca Holdings asal Amerika Serikat pada tahun lalu.

Penjualan album BTS maupun artis K-pop lain di bawah agensi milik Hybe, seperti Seventeen; Tommorrow X Together; dan Enhypen menyumbang pendapatan sebesar ₩ 378,5 miliar pada tahun 2021. Jumlah pemasukan itu meningkat 18% mengacu pada hasil penjualan album seluruh artis mereka sepanjang tahun 2020, seperti dilansir dari laman The Korea Herald. 

Adapun kontribusi pendapatan agensi K-pop Hybe dari gelaran konser langsung, termasuk tur BTS di Amerika Serikat pada tahun lalu, menyentuh ₩ 49,7 miliar. Angka itu belum menyertakan pemasukan Hybe dari penayangan konser artis mereka melalui platform online streaming, seperti YouTube hingga V-Live, pada periode serupa tahun lalu.

Kepopuleran BTS disebut masih menjadi pengaruh besar bagi pendapatan agensi K-pop Hybe. Grup beranggotakan tujuh orang itu juga baru menerima penghargaan IFPI Global Recording Artist of the Year Award 2021 dari IFPI. Penghargaan ini merupakan kali kedua secara berurutan yang diterima BTS dari lembaga federasi industri rekaman internasional tersebut.

BTS juga telah mengumumkan rencana menggelar konser Permission To Dance On Stage pada Maret mendatang di Seoul, Korea Selatan. Selain menjual tiket pada penonton konser tersebut, Hybe sebagai agensi mereka diperkirakan memperoleh potensi pendapatan dari penggemar K-pop yang tertarik menyaksikan melalui saluran streaming dan penayangan terpusat di beberapa bioskop.

Meskipun masih menjadi sumber utama, Hybe tidak hanya mengoptimalkan potensi pendapatan sebagai sebuah agensi K-pop. Seperti dilansir dari laman Pulse News, mereka juga turut berinvestasi dalam bisnis lain. Contohnya dalam pengembangan lini busana Drew House milik Justin Bieber yang juga bekerja sama dengan Belift Lab dan CJ ENM.

Hybe juga sudah mengumumkan potensi untuk ikut terjun dalam pengembangan bisnis digital, seperti pembuatan game hingga meluncurkan non-fungible token (NFT). Nantinya dalam pengembangan NFT tersebut Hybe akan bekerja sama dengan Dunamu, juga terlibat dalam peluncuranm Weverse 2.0 dengan platform V-Live milik perusahaan digital asal Korea Selatan Naver.

Editor: Sigit Kurniawan

Related