Pendapatan Iklan Menurun, Begini Cara Transmedia Bertahan

marketeers article

Adanya pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), terutama pada April hingga Juni membuat konsumsi masyarakat pada media televisi mengalami peningkatan. Terlebih, televisi menjadi salah satu media hiburan dan akses berita selama masyarakat berada di rumah saja.

Hal ini berdampak pada peningkatan jumlah penonton di media televisi. Menariknya, terjadi kenaikan pada jumlah penonton laki-laki dan anak-anak selama masa pandemi. Namun, dari segi pendapatan, industri media harus mengalami kesulitan.

Namun, dari segi pendapatan iklan, industri media televisi secara keseluruhan harus mengalami penurunan. Hal ini disebabkan adanya penurunan daya beli masyarakat dan melambatnya perekonomian dalam negeri.

“Sejak April hingga Juni, kami cukup terkena dampak besar. Tapi dari Juli, iklan sudah mulai naik lagi sampai sekarang. Secara year-to-year pendapatan kami tidak menurun banyak, hanya sekitar 5%,” jelas Atiek Nur Wahyuni, Chief Executive Officer Transmedia.

Atiek Nur Wahyuni, Chief Executive Officer Transmedia.

Kebijakan PSBB juga berdampak pada produksi program televisi Trans TV dan Trans 7. Sebagai media yang kuat di in-house production, kedua televisi tidak bisa melakukan pengambilan adegan variety show yang menjadi kekuatan konten mereka.

Sebagai CEO, Atiek pun memutar otak untuk melakukan strategi, salah satunya dengan menayangkan program yang dapat dinikmati oleh segmen terbesar. Di Trans TV misalnya, yang lebih fokus pada program berita untuk segmen laki-laki. Sedangkan Trans 7 lebih banyak menayangkan program anak-anak.

Atiek juga melakukan terobosan dengan menggandeng YouTuber ternama untuk membuat konten bersama dan membeli program, seperti kerja sama dengan MOP Channel milik Riben Onsu dan Channel YouTube Baim Wong.

“Apalagi saat ini, banyak generasi muda yang lebih menyukai kontenkonten YouTube. Keberhasilan juga terlihat dengan bagaimana strategi ini juga diikuti oleh stasiun televisi lainnya,” katanya.

Selain itu, Atiek tidak lupa menerapkan cost leadership ketika memproduksi atau membeli program televisi selama pandemi. Tetapi, yang perlu diingat adalah bagaimana cost leadership juga harus diimbangi dengan kreativitas dan inovasi pada program televisi.

“Kami tidak bisa hanya menekan biaya yang akhirnya berdampak pada pemutaran program dengan kualitas yang buruk. Itu akan jadi bumerang buat media kami secara jangka panjang karena penonton tidak akan lagi menyukai konten-konten yang akan kami tayangkan nantinya,” jelas Atiek.

Strategi yang diterapkan oleh Atiek di Transmedia terbukti berbuah manis. Meski tidak disebutkan angka pasti, Atiek mengatakan growth yang dicapai oleh Transmedia tahun ini hampir sama dengan tahun sebelumnya.

Melihat kemampuannya dalam memimpin Transmedia, Atiek Nur Wahyuni selaku Chief Executive Officer Transmedia mendapat penghargaan The Industry Marketing Special Mention Media Sector dari MarkPlus, Inc.

Related