Pendapatan Operasional PermataBank Naik 23.7% pada Tahun 2020

marketeers article

Kondisi sulit yang melanda tahun 2020 menantang industri perbankan untuk terus berinovasi agar bertahan. Lewat beragam strategi, PermataBank berhasil mencatat raihan yang  baik pada tahun 2020. Akhir tahun lalu, PermataBank berhasil membukukan modal total Rp 43 triliun dan peningkatan capital adequacy ratio (CAR) yang signifikan menjadi 35,7%, menjadikan bank ini menjadi Bank Buku IV berdasarkan surat konfirmasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 20 Januari 2021.

Ridha D.M. Wirakusumah, Direktur Utama PermataBank mengungkapkan salah satu keberhasilan banknya pada tahun lalu adalah berhasilnya proses akuisisi dengan Bangkok Bank (BBI). Pada 21 Desember 2020, PermataBank mengintegrasikan bisnisnya dengan Bangkok Bank Indonesia (BBI) dan memperkuat posisinya di industri perbankan Indonesia. Ragam strategi dan inovasi juga menjadi senjata PermataBank dalam menaklukan kondisi sulit tahun lalu.

“Kami juga mencatat peningkatan jumlah nasabah bank hingga 4 juta nasabah per akhir tahun 2020. Nasabah PermataBank tersebar di 62 kota dengan layanan mencapai 300 cabang. Kami bahkan berhasil merenovasi 4 cabang sebagai model branch yang mendukung layanan perbankan digital secara terpadu,” jelas Ridha.

Lebih lanjut, PermataBank berhasil membukukan pendapatan operasional sebelum pencadangan sebesar Rp 3,8 triliun atau meningkat 23,7% year-on-year (yoy). Pertumbuhan ini dikontribusikan oleh pendapatan bunga bersih hingg 14,2% dan pendapatan non-bunga sebesar 16,1% yoy. Pencapaian ini juga dikuti dengan perbaikan rasio marjin bunga (Net Interrest Margin) menjadi 4,7%. PermataBank mengungkapkan kini pihaknya menjalankan strategi yang mendukung optimasi struktur likuiditas bank.

Sementara itu, cost to income ratio (CIR) tercatat 58,7%. PermataBank mencatat perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan posisi tahun 2019 sebesar 62,4%.

“Perbaikan rasio efisiensi didukung oleh penerapan digitalisasi dalam transaksi perbankan PermataBank. Sepanjang tahun, kami memaksimalkan penggunaan PermataMobile X dan PermataNET untuk mempermudah transaksi nasabah sekaligus menghadirkan solusi perbankan yang aman di masa pandemi,” kata Ridha.

Transaksi digital PermataBank di semua kanal tercatat tumbuh. PermataMobile X dan PermataNET bertumbuh dua kali lipan dibandingkan tahun 2019. Sedangkan transaksi QR Pay melalui PermataMobileX mengalami pertumbuhan hingga 300%. Pertumbuhan ini tercatat paling tinggi dari semua kenaikan yang terjadi di perusahaan.

Sejalan dengan digitalisasi yang tengah digalakkan oleh perusahaannya, Ridha mengungkapkan pada tahun 2021, perbankan digital akan menjadi fokus PermataBank. Terlebih dengan akan ditambahnya model branch di sejumlah kota di Indonesia.

“PermataBank merencanakan untuk merenovasi 3o cabang menjadi model branch. Tahun ini, model branch akan mulai melakukan ekspansi di luar jawa sebagai cara kami memperluas dampak perbankan digital terhadap perekonomian Indonesia,” tutup Ridha.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related