Samsung Electronics melaporkan lonjakan sebesar 932,8% dalam laba operasional untuk kuartal pertama (Q1) tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selama kuartal tersebut, Samsung berhasil meraup pendapatan sebesar US$ 52,3 miliar.
Artinya, perusahaan Korea Selatan itu mencatat pendapatan yang meningkat 12,81% dibandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan selama kuartal pertama 2023. Pendapatan tersebut juga melampaui perkiraan sebelumnya.
Pada pereiode itu, laba operasional mencapai US$ 4,8 miliar dan laba bersih naik 9,4% menjadi US$ 4,9 miliar. Laba per saham untuk kuartal pertama meningkat menjadi US$ 0,71.
Meskipun Samsung terkenal dengan ponsel pintarnya, perusahaan ini juga produsen cip memori terbesar di dunia.
Ini merupakan perubahan besar bagi Samsung setelah mengalami kerugian pada tahun lalu yang disebabkan oleh penurunan permintaan selama periode pasca-pandemi.
BACA JUGA: Samsung S25 Bakal Pakai AI Baru Buatan Google
Di satu sisi, perusahaan juga menyatakan bahwa fitur kecerdasan buatan Galaxy pada lini ponsel flagship Galaxy S24 turut berkontribusi pada penjualan. Selama kuartal tersebut, penjualan smartphone Samsung meningkat dan membuat pertumbuhan profitabilitas mencapai dua digit meskipun harga komponen lebih tinggi.
Perusahaan mengatakan bahwa menerapkan kecerdasan buatan Galaxy ke ponsel lain selain seri Galaxy S24 akan meningkatkan penjualan smartphone tahun ini, begitu juga dengan peningkatan pengalaman pengguna yang dilaporkan oleh pemilik ponsel lipat.
“Perusahaan mencatat pendapatan terkonsolidasi sebesar US$ 52,3 miliar berkat penjualan kuat smartphone flagship Galaxy S24 dan kenaikan harga untuk semikonduktor memori. Laba operasional meningkat menjadi US$ 4,8 miliar karena bisnis memori kembali menguntungkan dengan memenuhi permintaan untuk produk bernilai tambah tinggi,” kata perusahaan dikutip dari PhoneArena, Selasa (30/4/2024).
Di satu sisi, Samsung Display mengalami kuartal pertama yang sulit akibat penjualan yang melemah dan persaingan ketat. Samsung mengharapkan pertumbuhan moderat untuk unit display-nya berkat peningkatan penetrasi OLED.
BACA JUGA: Kembali Jadi Nomor Satu, Penjualan Samsung Kalahkan Apple
Perusahaan berharap dapat terus meningkatkan penetrasi ini dengan terus mengurangi biaya produksi layar OLED. Dengan menurunkan biaya produksi panel OLED dapat membantu OLED menggantikan lebih banyak layar LCD di pasar ponsel.
Sementara itu, Samsung Foundry berhasil mengurangi kerugian selama kuartal pertama dan backlog pesanan yang menembus rekor selama kuartal tersebut. Perusahaan berharap dapat menyelesaikan pengembangan node proses 2nm-nya tahun ini sambil memproduksi chip menggunakan node 3nm generasi kedua-nya secara massal tahun ini.
Unit yang memproduksi smartphone melihat peningkatan penjualan sebesar 5% menjadi US$ 24,4 miliar, sementara laba turun 44% secara tahunan menjadi US$ 2,5 miliar. Laporan kuartal pertama yang kuat mengakibatkan saham naik 1.200 won Korea pada hari Selasa, atau 1,56% menjadi 77.900 won Korea (US$ 56,56).
Editor: Eric Iskandarsjah