Pengamat Keamanan Siber Yakin Data yang Bocor Asli Milik Indihome

marketeers article
Pengamat Keamanan Siber Yakin Data yang Bocor Asli Milik Indihome. (FOTO:123RF)

Pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya meyakini bahwa dugaan kebocoran data Indihome adalah asli milik perusahaan. Pakar keamanan siber Vaksincom tersebut yakin setelah menganalisis data bocor yang beredar di internet.

Sebelumnya, perusahaan pelat merah tersebut membantah, data yang bocor dan beredar di internet adalah milik layanannya, yakni Indihome.

“Harusnya Telkom jangan menyangkal lagi karena datanya sudah sedemikian kuat,” ujar Alfons dalam pesan tertulisnya, Selasa (23/8/2022).

Mengenai data pengguna Indihome yang bocor dan disebarkan di situs Breached forum tersebut menurut analisis Vaksincom dari file dengan nama “metranet_log.csv” yang berukuran 16.79 GB dengan jumlah data sebanyak 26,7 juta baris dan 12 kolom. Data tersebut adalah data history browsing tahun 2018 dan 2019 sebanyak 26.730.797 baris.

Selain mengandung data waktu browsing, situs yang dikunjungi dan mayoritas memiliki data tambahan Jenis kelamin, Nama Lengkap dan NIK. Hal itu yang menjadi acuan Alfons dalam menilik keaslian data milik Indihome. 

Alfons dan Vaksincom juga menganalisis alamat IP yang masuk dalam daftar data bocor tersebut. Hasil analisis tersebut menunjukkan IP itu benar berasal dari Indonesia.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sebagai perusahaan yang menaungi Indihome, tegas membantah hal tersebut. Perseroan membantah data penggunanya telah bocor dan mengatakan tidak terdapat temuan data yang mengandung nomor IndiHome yang valid. 

Selain itu, tidak ada sistem di Telkom yang menyimpan riwayat pencarian (browsing history) dan data pribadi pelanggan secara berdampingan. Perseroan mengatakan munculnya informasi bahwa data pelanggan Indihome adalah bentuk fabrikasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin memojokkan Telkom.

“Setelah kami melakukan penelusuran dan investigasi menyeluruh, kami meyakini dan memastikan bahwa tidak ada kebocoran data pelanggan di sistem kami dan ini 100% merupakan data yang difabrikasi oleh pihak maupun oknum yang ingin memojokkan Telkom. Keseluruhan data pelanggan, kami simpan di dalam sebuah sistem keamanan siber yang terintegrasi dan dikelola berdasarkan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku,” ujar SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza dalam siaran tertulisnya, Selasa (22/8/2022).

Editor: Ranto Rajagukguk

Related