Berdasarkan data dari International Data Corporation (IDC), tahun lalu, pengiriman total PC ke Asia Pasifik, termasuk Jepang, mencapai 107,6 juta unit. Angka ini merefleksikan penurunan hingga 7,7% dibanding tahun sebelumnya. Di kuartal IV tahun 2015, secara year-on-year (YoY) pasar turun 6,5% dengan penjualan mencapai 26,9 unit.
Penurunan ini sedikit terjaga berkat proyek di bidang pendidikan yang sedang galak dilakukan di Thailand dan India. Meski begitu, inisiatif pemerintah Tiongkok dalam mengerem pertumbuhan di sektor manufaktur, konstruksi, dan pertambangan telah berdampak pada belanja untuk IT. Ditambah lagi, di pasar konsumer tren yang terjadi adalah priotas pada smartphone dibanding PC. Di Indonesia, pasar juga ikut melemah lantaran menurunnya belanja pemerintah untuk kebutuhan IT.
“Pelemahan permintaan di sektor konsumer dan fluktuasi nilai tukar mata uang berdampak negatif pada pengiriman PC di tahun 2015. Banyak proyek dari korporasi besar yang ditunda. Di sisi lain pelaku usaha kecil dan menengah tetap berhati-hati dalam membelanjakan uang untuk IT,” kata Maciek Gornicki, Research Manager for Client Devices Research at IDC Asia/Pacific.
Dalam kondisi pelemahan tahun lalu, Lenovo menempatkan diri di posisi teratas berkat keterlibatan merek ini dalam proyek pendidikan di India dan Thailand. Posisi selanjutnya adalah Dell yang mampu menjaga performa di segmen enterprise. Di tempat ketiga adalah HP yang justru mampu menggarap segmen pemerintahan di Tiongkok dan terlibat pula dalam proyek pendidikan di negara yang sama dengan Lenovo.
ASUS berhasil mengambil alih posisi keempat dari Acer di tahun lalu. Keberhasilan ASUS ini berkat tingginya penjualan di beberapa negara kunci, seperti Tiongkok dan Indonesia. ASUS juga terlibat di proyek pendidikan di Taiwan dan Thailand.
Bagaimana dengan tahun 2016? IDC memprediksi kondisi di tahun 2015 akan masih terjadi di tahun ini. Artinya, pelemahan pasar PC akan terus berlanjut.
Berikut ini adalah tabel perolehan pangsa pasar beberapa merek pemimpin pasar.
