Pengelolaan AI Canggih Konsumsi Banyak Air, Ini Faktanya

marketeers article
Pengelolaan AI Canggih Mengonsumsi Banyak Air, Ini Rinciannya (FOTO: 123RF)

Kecerdasan buatan (AI) adalah teknologi yang sedang berkembang, dan model bahasa besar, seperti ChatGPT dan Bing AI mendorong teknologi ini kepada ribuan pengguna di seluruh dunia setiap hari. Namun, untuk menjaga layanan tersebut tetap berjalan, di balik layar, pengelolaan AI memerlukan banyak sumber daya komputasi yang mengonsumsi listrik, bersamaan dengan air untuk menjaga komputer tetap dingin.

Untuk menciptakan ChatGPT yang didukung oleh Microsoft, OpenAI menggunakan superkomputer di Iowa yang memerlukan banyak air untuk pendinginan. Air tersebut berasal dari Sungai Raccoon dan Des Moines, yang merupakan sumber air minum penting di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Tak Mau Tertinggal dengan ChatGPT, Tencent Rilis Model AI untuk Bisnis

Menurut laporan lingkungan terbaru dari Microsoft, konsumsi air globalnya naik sebesar 34% dari tahun 2021 hingga 2022, dan peningkatan tersebut sebagian besar disebabkan oleh penelitian AI-nya. 

“Dapat dikatakan bahwa sebagian besar pertumbuhan ini disebabkan oleh AI, termasuk investasi besar-besaran dalam AI generatif dan kemitraan dengan OpenAI,” kata Shaolei Ren, seorang peneliti di University of California, Riverside, melalui APNews, dikutip Selasa (12/9/2023).

BACA JUGA: Meta Rencana Buat Chatbot Baru Lampaui GPT4 Milik OpenAI

Microsoft dan OpenAI bukan satu-satunya yang menggunakan air untuk penelitian AI. Google, pemimpin lain di bidang ini, juga melaporkan peningkatan penggunaan air sebesar 20% dari tahun 2021 hingga 2022, yang peneliti atributkan kepada pekerjaan terkait AI.

Microsoft dan OpenAI telah berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon dan penggunaan air mereka. Akan tetapi, mereka belum mengungkapkan detail khusus tentang pengelolaan AI. 

Para peneliti telah mencoba memperkirakan konsumsi air ChatGPT, menemukan bahwa menggunakan sekitar setengah liter air untuk setiap 5 hingga 50 permintaan chat dari pengguna.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS