Pengelolaan Sampah Bisa Datangkan Potensi Ekonomi

marketeers article
Recycle Reuse Reduce Bio Eco Friendly Environment Concept

Pengelolaan sampah menjadi tantangan di hampir semua wilayah, terutama di kota-kota besar. Bila tidak dikelola dengan benar, Indonesia yang berpenduduk sekitar 270 juta orang menyimpan bom waktu masalah sampah.

Setiap tahun, negara ini menghasilkan puluhan juta ton sampah. Tahun lalu, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), negara ini memproduksi 67,8 juta ton sampah.

Padahal, tidak semua sampah itu terbuang percuma. Ada sebagian sampah yang bisa dimanfaatkan. Artinya, masalah sampah ini sebenarnya memiliki potensi ekonomi dan dapat menciptakan peluang lapangan pekerjaan baru. Dengan catatan,  menerapkan proses 6R, yaitu rethink (memikirkan kembali), refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang, dan repair (memperbaiki).

Salah satu perusahaan yang peduli terhadap permasalah sampah dan menyadari peluang ekonomi tersebut adalah Garnier Indonesia.  Garnier berkomitmen menjaga keberlanjutan lingkungan hidup melalui pengurangan penggunaan sampah plastik dalam kemasan produknya.

“Tahun 2020, kami mencanangkan Green Beauty Campaign. Kami mulai dari kemasan produk. Seiring binis berkembang, bertubuh pasti semakin banyak produk dan kemasan yang dihasilkan,” kata Diana Beauty, Manajer Produk Senior Garnier Indonesia dalam webinar Katadata bertema Sampahmu Rezekiku, (08/06/2021).

Untuk tahun 2021, Garnier meluncurkan produk 100% kemasan daur ulang pada produk Sakura White Sakura Glow Water-Glow Essence. Untuk ke depannya, Garnier akan mendatangkan lebih banyak lagi produk yang lebih eco friendly, yaitu kemasan yang dapat diduar ulang dan tidak berbasis hewan.

“Kami punya komitmen yang serius dan sampai 2025, kita tidak akan menggunakan virgin plastik. Sama sekali zero virgin plastik. Di Eropa, Garnier sudah meluncurkan produk shampoo bars yang kemasannya menggunakan kertas,” ujarnya.

Menurut Diana, cara Garnier mengurangi sampah plastik, yaitu membuang lapisan biru plastik pakai pada produk masker dan membuang plastik segel. Dengan dua cara itu, Garnier telah menghemat 32 ton sampah plastik pada tahun 2019. Terkait daur ulang, Garnier memiliki aplikasi Recycle, yaitu pelayanan penjemputan sampah untuk masyarakat di Jabodetabek.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI jakarta Rita Ningsih mengatakan, pengelolaan sampah di DKI Jakarta untuk nilai ekonomis adalah dengan bank sampah. Bank sampah adalah sarana yang bsia digunakan masyarakat untuk membawa sampah yang sudah dipilah bernilai ekonomi.

Menurut Rita, saat ini, sampah yang masuk ke TPST Bantargebang sebanyak 7.702 ton per hari dan sampah dari permukiman sebesar 60,5%. “Dari empat jenis sampah, ada dua sampah yang punya nilai ekonomi, yaitu sampah anorganik bisa dibawa ke bank sampah. Kemudian, yang mudah terurai bisa diolah menjadi kompos melalui magot atau resapan biopori,” tuturnya.

    Related