Pengembang Properti ini Terapkan Konsep New Wave Marketing

marketeers article
Sejak setahun lalu, pengembang properti PT Paramount Land mengembangkan konsep custom homes pada salah satu produk propertinya. Konsep ini memungkinkan konsumen untuk memilih desain rumah yang dapat disesuaikan dengan preferensi customer. Konsep itu telah dikembangkan Paramount untuk kluster Malibu Village di Gading Serpong, Tangerang.
 
Jika dipikir-pikir, apa yang dilakukan Paramount Land cukup mencerminkan pemasaran era New Wave Marketing, khususnya terkait pola marketing mix 4P (sekarang crowd combo), yang mencakup Product (co-creation), Price (currency), Promotion (conversation), dan Place (communal activation).
 
Keterbukaan teknologi membuat karakter customer berubah dari pasif menjadi semakin aktif. Pelanggan gemar mengomentari, memberi usulan, membagikan kepada orang lain, mengkritik merek, dan sebagainya. 
 
Hal tersebut mendorong perusahaan untuk mengerti pentingnya co-creation. Dalam co-creation, pelanggan terlibat aktif dalam penciptaan nilai tambah suatu produk. Hal inilah yang setidaknya tercermin dari konsep custom homes yang dibesut Paramount Land. 
 
Rumah tidak didesain secara sepihak oleh perusahaan. Sebaliknya, Paramount Land membuka ruang yang luas bagi pelanggannya untuk berpartisipasi menciptakan hunian yang mereka idam-idamkan.
 
Aryo Tri Ananto, Direktur Paramount Land mengatakan Paramount Land menyiapkan 1.010 rumah di atas lahan 11 hektare untuk kluster Malibu Village. Pihaknya pun menyediakan sembilan gaya rumah yang bisa dipilih konsumen, meliputi gaya Classic, American Scandinavian, Japan, Mediteranian, Modern, Victorian, Colonial, dan Art Deco. 
 
Selain itu, lanjut Aryo, konsumen bisa memilih tiga pilihan warna dan tiga jenis fasad bagian depan, baik itu cat, batu alam, atau batu artifisial. Jika dilkalkulasikan, Malibu mampu menghadirkan 162 tipe rumah secara berbeda. 
 
“Belum lagi dengan adanya pilihan delapan paket spesfikasi perlengkapan rumah, membuat pola kustomisasi semakin banyak, mencapai 1.296 kombinasi,” terangnya
 
Dengan konsep custom homes ini, Paramount Land tentu tidak sekadar menetapkan harga (price) berdasarkan cost-based, market-based, atau value-based. Melainkan, harga unit properti ditetapkan secara dinamis, layaknya currency. Pendekatan ini mengakomodir cost, competition dan value
 
Artinya, pelanggan dapat membayar sebesar value yang mereka ingin peroleh. Jika ia menginginkan rumah dengan gaya Scandinavian, berfasad batu alam, serta dilengkapi furnitur bergaya klasik, mereka harus membayar sejumlah tertentu. Sebaliknya, jika ia tidak ingin dilengkapi furnitur, harganya bakal disesuaikan.
 
“Biasanya, customization seperti ini hanya bisa terjadi untuk hunian mewah. Tapi, kami memahami bahwa setiap manusia memiliki keinginan, kebutuhan, dan mimpi yang berbeda. Termasuk untuk hunian yang ditempatinya,” terangnya.
 
Berkat konsep custom homes di Malibu Village ini, Paramount Land diganjar penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) atas atas rekor kluster dengan alternatif desain terbanyak, alias 1.296 alternatif.
 
Editor: Sigit Kurniawan 

Related