Pengusaha Harus Jaga Nama Baik, Jangan Sampai Merugikan Pelanggan

marketeers article
Ilustrasi. (FOTO: 123rf)

Selalu menjaga nama baik dan jangan sampai merugikan pelanggan adalah strategi marketing yang perlu dilakukan pengusaha. Banyak di antara merek yang berusaha membuat nama yang heboh dan nyentrik. Harapannya agar bisa menarik minat konsumen begitu melihat nama tersebut.

Cara ini memang efektif bila pelanggan tidak tahu apa-apa soal produk atau belum paham benar apa yang harus dipertimbangkan dalam membuat produk. Namun, pada situasi normal, siapa yang percaya pada penjual atau pengusaha yang berbekal nama indah atau unik.

Mengutip isi buku “9 Jurus Jitu Pemasaran UKM WOW!”, apa yang terpampang pada brand harus merupakan cerminan dari positioning dan pembeda perusahaan. Semua aspek yang ada dalam organisasi harus mendukung merek perusahaan. Jadi, yang penting bukan hanya merek, melainkan juga nama baik perusahaan.

Dalam buku “MarkPlus Basics”, Philip Kotler mendefinisikan positioning sebagai tindakan mendesain penawaran dan citra perusahaan. Maksudnya, perusahaan atau merek tentunya memiliki produk atau layanan yang hendak ditawarkan. 

Perusahaan perlu menciptakan citra dari penawaran tersebut, sehingga posisi merek akan muncul di benak pelanggan. Sementara itu, Hermawan Kartajaya mendefinisikan hal ini sebagai upaya mengarahkan pelanggan secara kredibel.

Contohnya mudah ditemukan di sekitar kita. Banyak pedagang makanan tradisional yang tidak memiliki merek, tapi toh di setiap daerah ada saja yang sangat dikenal pelanggan. Tentu bukan semata karena promosi yang dilakukan, tapi memang karena reputasi yang dibangun.

Namun, misalkan sudah berhasil membangun merek yang kuat, sebaiknya Anda tidak memanfaatkan situasi. Kadang pemilik merek besar melakukan kesalahan.

Karena merasa sudah besar, kemudian mencoba mengambil untung sebanyak-banyaknya atau tidak melayani konsumen dengan baik. Bahkan, tidak sedikit yang sombong karena sudah memiliki pelanggan yang banyak.

Dalam situasi seperti ini, tentu konsumen yang paling dirugikan. Perlu diingat, merek dibangun dengan upaya keras, tapi bisa hancur dalam sekejap. Apalagi kalau tindakan kita dianggap merugikan atau tidak berkenan di hati konsumen.

Mungkin Anda bisa bertahan dalam jangka pendek, tapi begitu ada pesaing yang memberikan solusi yang sama, konsumen tak akan segan untuk berpaling.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related