Penjahat Siber Beraksi Saat Penanyangan Perdana Film No Time to Die

marketeers article

Film James Bond baru No Time to Die telah tanyang pada akhir bulan September 2021. Penayangan perdana film baru akan selalu menarik perhatian para pelaku kejahatan siber. Sebabnya, banyak penggemar film tertarik untuk menjadi yang pertama menonton film tersebut dan mereka cenderung menjadi lalai terhadap sumber yang digunakan untuk menontonnya.

“Berbagai sumber hiburan, termasuk film, selalu menjadi daya pikat yang menarik bagi penjahat dunia maya untuk menyebarkan ancaman dan halaman phishing. Dengan pemutaran perdana film dan serial TV baru yang bergerak secara online, ini telah memicu minat tidak hanya untuk bioskop tetapi juga di antara para penipu online,” kataTatyana Shcherbakova, pakar keamanan di Kaspersky.

Para ahli Kaspersky menganalisis file berbahaya yang disamarkan sebagai situs web phishing terkait film terbaru. Pakar Kaspersky menemukan bahwa ada upaya untuk menginfeksi pengguna dengan berbagai jenis malware dan perangkat lunak berbahaya yang dapat diunduh dengan kedok film James Bond terbaru.

Meskipun tidak banyak pengguna yang mencoba mengunduh file-file ini, ancaman yang terdeteksi tidak terbatas pada adware, hingga cukup fleksibel dan berbahaya. Mereka termasuk Trojan, program berbahaya yang dapat memungkinkan pelaku kejahatan siber untuk mendapatkan akses menuju data sensitif Anda, dan Trojan-PSW–stealers yang mampu mengumpulkan data login, dan bahkan ransomware.

Sejumlah situs web phishing yang dibuat untuk mencuri detail bank pengguna. Pengguna mengunjungi situs web dengan harapan dapat menonton film No Time to Die yang telah lama ditunggu-tunggu. Setelah melihat beberapa menit pertama dari film terbaru, mereka diminta mendaftar untuk melanjutkan menonton. Saat registrasi, korban diminta memasukkan informasi kartu kreditnya. Namun, setelah pendaftaran selesai, pengguna tidak dapat melanjutkan menonton. Uang didebit dari kartu mereka dan data pembayaran berakhir di tangan si penipu online.

“Penonton yang terburu-buru untuk menonton film, membuat mereka melupakan keamanan internet. Pengguna harus waspada terhadap halaman yang mereka kunjungi, tidak mengunduh file dari situs yang belum diverifikasi dan berhati-hati dengan siapa mereka membagikan informasi pribadi,” jelas Shcherbakova.

    Related