Penjualan Bank Permata Dorong Laba Bersih Grup Astra Tumbuh 16%

marketeers article

Pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra pada semester I tahun 2020 mengalami penurunan hingga 23%. Angkanya turun dari Rp 116,2 triliun di periode yang sama tahun lalu menjadi sebesar Rp 89,8 triliun. Namun begitu, laba bersih Grup Astra naik 16% menjadi sebesar Rp 11,4 triliun  dari tahun lalu yang di angka Rp 9,9 triliun.

Keuntungan ini berkat penjualan saham di Bank Permata. Tanpa memasukkan keuntungan penjualan ini, laba bersih Grup Astra menurun 44% menjadi Rp 5,5 triliun. Terutama, karena penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan, yang disebabkan oleh dampak pandemi COVID-19 dan langkah-langkah penanggulangannya.

 “Kami memastikan keselamatan karyawan selama masa pandemi merupakan prioritas utama. Grup Astra telah mengadopsi berbagai tindakan kesehatan dan keselamatan. Kekuatan Grup Astra adalah pada karyawannya, sehingga kami berterima kasih kepada karyawan kami di seluruh Grup yang telah merespon dengan profesionalisme dan dedikasi dalam menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini,” kata  Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur PT Astra International, Tbk.

Selama masa yang penuh tantangan ini dengan gangguan bisnis dan ketidakpastian, Grup Astra fokus secara khusus pada pengurangan biaya operasional dan belanja modal, pengelolaan modal kerja, dan kepastian likuiditas. Neraca keuangan Grup tetap kuat dengan tersedianya komitmen fasilitas pinjaman senilai Rp 38,6 triliun.

Laba bersih dari divisi otomotif Grup menurun 79% menjadi Rp 716 miliar. Terutama karena penurunan volume penjualan yang signifikan pada kuartal kedua.  Secara keseluruhan, penjualan mobil nasional menurun 46% menjadi 261.000 unit pada semester pertama tahun 2020.

Sedangkan penjualan mobil Astra menurun 45% menjadi 139.500 unit, dengan pangsa pasar stabil sebesar 53%. Pada kuartal kedua tahun 2020, penjualan mobil Astra menurun 92%, dibandingkan dengan kuartal pertama. Namun,   ada 6 model baru dan 10 model revamped telah diluncurkan pada semester pertama tahun 2020.

Kemudian, penjualan sepeda motor secara nasional menurun 42% menjadi 1,9 juta unit pada semester pertama tahun 2020. Penjualan sepeda motor Honda Astra menurun 40% menjadi 1,5 juta unit, dengan pangsa pasar meningkat dari 75% menjadi 77%. Pada kuartal kedua tahun 2020, penjualan sepeda motor Astra menurun 80%, dibandingkan dengan kuartal pertama. Ada 3 model baru dan 6 model revamped telah diluncurkan pada semester pertama tahun 2020.

Di antara divisi Grup Astra, hanya bisnis properti yang berhasil tumbuh laba bersihnya. Divisi properti Grup melaporkan peningkatan laba bersih dari Rp 32 miliar menjadi Rp 71 miliar. Hal ini karena tingkat hunian yang lebih tinggi di Menara Astra dan pengakuan laba dari proyek pengembangan Asya Residences.

DJony mengatakan Kinerja bisnis dan keuangan Grup Astra  sangat terdampak secara signifikan akibat pandemi COVID-19, terutama pada kuartal kedua. Langkah-langkah penanggulangan pandemi yang diterapkan di sebagian besar wilayah Indonesia telah berdampak kepada operasi Grup secara substansial, termasuk penutupan sementara kegiatan manufaktur dan distribusi otomotif, serta terdapat peningkatan secara signifikan jumlah pinjaman yang direstrukturisasi dalam bisnis jasa keuangan Grup.

“Selain itu, penurunan harga batu bara menekan bisnis alat berat, kontraktor penambangan, dan pertambangan. Pandemi ini, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan dampaknya, diperkirakan akan terus memengaruhi kinerja hingga akhir tahun,” pungkasnya.

    Related