Penjualan Mobil Honda Melejit di Kanal Digital

marketeers article

Pandemi COVID-19 telah membuat industri otomotif terguncang. Penjualan mobil baru nasional pada April tahun ini turun drastis hingga 70% dibanding periode yang sama tahun lalu. Menyikapi kondisi ini, PT Honda Prospect Motor meluncurkan program pembelian mobil secara online yang menawarkan berbagai kemudahan kepada konsumen. Honda menggandeng beberapa situs e-commerce untuk memudahkan pembelian secara online.

“Semenjak bulan April, pasar otomotif terdampak oleh pembatasan aktivitas konsumen dan diler. Karena itu, konsumen yang masih ingin membeli mobil tidak dapat mengunjungi beralih ke jalur online. Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut, kami juga memperkuat aset online seperti website, media sosial, hingga menjalin kerjasama dengan marketplace dan e-commerce untuk memudahkan konsumen,” kata Yulian Karfili, Public Relations & Digital Manager PT Honda Prospect Motor (HPM).

 Hasilnya, penjualan mobil Honda di kanal online meningkat cukup pesat. Perbandingannya, pada akhir tahun 2019 lalu, pembelian mobil Honda yang dilakukan secara online tercatat masih di bawah 5%. Sementara pada bulan April 2020, pembelian mobil Honda secara online meningkat hingga mencapai sekitar 20% dari seluruh total penjualan Honda di Indonesia.

Peningkatan juga disebabkan konsumen yang melakukan repeat order atau pernah melakukan pembelian mobil Honda sebelumnya. Namun saat ini juga banyak dilakukan oleh konsumen baru yang semakin percaya terhadap brand Honda.

“Sebagian besar konsumen yang melakukan pembelian secara online konsumen loyalis, atau mereka yang sebelumnya sudah mempunyai pengalaman membeli mobil Honda. Namun demikian, saat ini semakin banyak konsumen baru yang melakkan pembelian secara online karena mereka semakin terbiasa dan yakin dalam melakukan transaksi secara online,” katanya.

Ia mengatakan, digitalisasi bisnis telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir, sejalan dengan perubahan perilaku konsumen dan perkembangan teknologi digital. Dalam kondisi pandemi, strategi tersebut lebih ditingkatkan dengan memperkuat fungsi-fungsi di website, memperbanyak aktivitas dan exposure di media sosial, serta memperluas jangkauan dengan bekerjasama dengan platform digital lainnya. 

HPM merancang strategi digital berdasarkan customer behaviour dan customer journey di ranah digital. Dimulai dengan mengetahui apa yang dicari oleh konsumen dan jalur-jalur apa saja yang mereka gunakan. Lalu, memberikan pengalaman yang nyaman bagi konsumen, mulai dari saat mereka mencari informasi, menemukan diler, melakukan simulasi pembiayaan, hingga bertransaksi dengan aman.

Langkah cepat dalam menggeber penjualan online ini membuat bisnis HPM terus bejalan di masa pandemi. Berkat strateginya ini Honda Prospect Motor mendapat Marketing Continuity Business Appretiation dari MarkPlus, Inc.

Model yang laris di kanal digital pun bukanlah produk yang secara harga paling murah di jajaran produk Honda. Secara kuantitas, saat ini Honda Mobilio dan Honda BR-V menjadi produk yang paling banyak dibeli melalui jalur online. Hal ini didorong adanya program penjualan online untuk kedua model tersebut.

Honda menawarkan program Beli Honda di Rumah Aja yang memberikan keuntungan bagi konsumen yang melakukan pembelian melalui situs honda-indonesia.com, situs resmi diler, dan berbagai platform online lainnya, seperti Blibli.com dan Tokopedia.

Pembelian yang dilakukan melalui Blibli.com akan mendapatkan keuntungan tambahan berupa diskon 2% atau maksimal Rp 2 juta di semua model mobil Honda. Sementara di Tokopedia konsumen dapat melihat seluruh lini mobil Honda serta memilih diler untuk melakukan pembelian. Tokopedia menawarkan promo tambahan berupa diskon 2% atau maksimal Rp 5 juta di semua model mobil Honda.

Bagaiamana prospek penjualan online di masa mendatang? Menurut Yulian, jalur online tentu akan menjadi aset yang sangat penting di masa mendatang, karena perilaku konsumen yang akan semakin terbiasa melakukan aktivitas secara online.

“Selain itu, perkembangan teknologi digital semakin aman dan nyaman bagi konsumen. Bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun mendatang penjualan online sudah dapat menyamai, bahkan mulai melebihi penjualan secara offline,” pungkasnya.

    Related