Penjualan Semen Indonesia Naik 10%, Laba Tembus Rp 3,30 Triliun

marketeers article
Fasilitas panel surya di area atap gedung utama kantor PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Tuban, sebagai implementasi penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk mencapai target dekarbonisasi (DOK. SIG)

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melaporkan sepanjang tahun 2023 mencatatkan penjualan sebanyak 40,62 juta ton atau meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Dari capaian tersebut, perseroan berhasil mendapatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 3,30 triliun.

Vita Mahreyni, Corporate Secretary Semen Indonesia menjelaskan kinerja positif tersebut didorong oleh penjualan semen curah domestik yang naik 17,3% (yoy) dan ekspor yang naik 42%. Secara terperinci, perseroan membukukan pendapatan Rp 38,65 triliun, atau meningkat 6,2% (yoy).

BACA JUGA: Semen Indonesia Raih Peringkat Terbaik ESG Rating di ASEAN

Kemudian, pendapatan sebelum bunga atau earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) sebesar Rp 7,79 triliun. Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 2,17 triliun.

“Keterlibatan SIG dalam berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti pembangunan infrastruktur IKN Nusantara dan Jalan Tol Trans Sumatera, serta proyek-proyek strategis nasional lainnya menjadi faktor pendorong peningkatan volume penjualan domestik khususnya pada segmen curah,” kata Vita melalui keterangannya, Kamis (14/3/2024).

BACA JUGA: Semen Indonesia Berhasil Raih 61,1% Pangsa Pasar di Jawa Timur

Meskipun terdapat kenaikan beberapa akun biaya karena dampak dari kenaikan biaya bahan bakar minyak (fuel) dan inflasi, melalui inisiatif optimalisasi operasional yang dijalankan sepanjang tahun 2023, SIG mampu menekan total biaya per ton.

Pada tahun 2022, terdapat penurunan beban pajak tangguhan yang merupakan one time event dampak restrukturisasi internal group perusahaan sehingga berkontribusi pada laba bersih yang lebih tinggi.

“Sehingga jika dampak penurunan beban pajak tangguhan tersebut dikeluarkan, pada 2023 SIG mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 5,9% jika dibandingkan tahun 2022,” ujarnya.

Selain pertumbuhan pada kinerja bisnis, SIG juga mencatatkan capaian membanggakan pada aspek lingkungan dan sosial. Fokus SIG dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) terus menunjukkan hasil yang signifikan.

Melalui berbagai upaya, mulai dari penurunan faktor terak, pemanfaatan bahan bakar alternatif hingga penggunaan energi surya, telah membantu SIG menurunkan 17,37% intensitas emisi GRK cakupan dari operasional dibandingkan baseline tahun 2010.

Selanjutnya, pada cakupan emisi tidak langsung dari energi listrik berhasil diturunkan 5,22%. Sementara itu, pada aspek sosial, SIG turut berkontribusi dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui program kesehatan untuk menurunkan angka stunting dan pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.

Beberapa program inovasi sosial SIG seperti konservasi ikan bilih yang merupakan spesies endemik terancam punah di Danau Singkarak, Sumatra Barat.

Selain itu, pengelolaan lahan pascatambang di Tuban, Jawa Timur menjadi ecopark untuk edukasi pertanian dan pengembangan masyarakat, membawa SIG meraih PROPER Emas 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Keunggulan pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial, telah mengantarkan SIG meraih peringkat ESG Rating terbaik pertama kategori construction materials di Asia Tenggara. Melalui capaian predikat Medium Risk dengan skor 22,9 dalam penilaian kinerja lingkungan, sosial dan tata kelola atau environmental, social, governance (ESG) rating yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat internasional, Sustainalytics,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related