Pentingnya Bereksperimen dan Terus Belajar dalam Berinovasi

marketeers article
Sesi Innovate or Die di MarkPlus Conference 2023, Kamis (08/12/2022). | Foto: Marketeers

Ketika membangun usaha ada hal yang tidak bisa Anda lewatkan untuk membuat bisnis itu bertahan, yakni inovasi. Saat berdiam diri, terlalu nyaman, dan tak melakukan inovasi di saat itulah hadir masalah.

Mengapa inovasi itu penting? Jawaban yang cukup sederhana adalah perusahaan harus tetap relevan dan bertahan di dunia yang berubah secara dinamis ini. Inovasi tidak melulu tentang hal yang masih atau game changer tetapi bisa juga dilihat dari serangkaian improvement dan itu bisa didapatkan lewat inovasi. 

BACA JUGA: Inovasi Jargas, PGN dan Anak Usaha Kembangkan Preston

“Di perusahaan, kami melakukan siklus yang berulang yaitu resilience, reboot, lalu reinvent. Kami menyadari sebagai pelaku bisnis, kami harus mengambil risiko dan belajar. Harapannya, dengan demikian kami bisa berkembang,” ujar William Simiadi, Managing Director VIVERE Group pada sesi Innovate or Die dalam MarkPlus Conference 2023 (MPC2023), Kamis (08/12/2022).

William menegaskan pentingnya pemahaman pasar sebelum inovasi tersebut dilakukan.

“Perusahaan perlu memahami pasar. Di mana konsumen kita, apa kebiasaan mereka. Selanjutnya adalah jangan berhenti bereksperimen karena itu penting dan kita tidak bisa menghindari fakta bahwa dunia ini selalu berubah,” tuturnya.

BACA JUGA: Perkuat Komitmen, Emina Cheese Luncurkan Formula Baru

Senada dengan William, Benyamin Ramli, Co-Founder & Head of Partipost Indonesia mengungkapkan pelaku bisnis tidak boleh takut melakukan kesalahan ketika berinovasi.

“Jangan takut tapi jadikanlah itu kesempatan untuk belajar dari kesalahan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi ke depannya,” kata Benyamin.

Ia juga menuturkan penting untuk menciptakan budaya berinovasi dalam sebuah organisasi. Aspek penting yang perlu diperhatikan dari budaya ini adalah kenyamanan untuk mengajukan ide.

Mengapa kenyamanan ini penting? Pasalnya, tidak menutup kemungkinan sebuah organisasi memiliki kebudayaan fear atau ketakutan dari bawah ke atas yang mana membuat bawahan enggan mengajukan idenya untuk menciptakan inovasi. 

Ketakutan yang ada biasanya muncul karena takut terhadap kegagalan ide yang dilanjutkan menjadi inovasi. Padahal, meski ide tersebut belum tentu berhasil, perusahaan dan talentanya masih bisa mendapatkan pelajaran dari sana untuk memperbaiki dan mendapatkan hasil yang lebih baik.

Kian Diterima

Dalam kesempatan yang sama Erwin Airlangga, CEO Dwisapta & CSO DENTSU CREATIVE Indonesia menjelaskan inovasi memang hal yang harus ada ketika suatu bisnis ingin bertahan. Aspek ini seperti bagian dari perjalanan hidup sebuah perusahaan.

Meski sudah akrab di telinga para pebisnis dan menjadi aspek penting dalam organisasi, inovasi nyatanya menjadi hal yang rumit serta sulit diterima karena stigma negatif pada masa lalu.

“Kata inovasi ini sudah ada sejak lama namun dianggap banyak mengubah hal menjadi negatif. Penerimaannya pun cenderung lambat. Namun, semakin lama, semakin masuk ke dunia modern, hal ini semakin cepat diterima,” ujar Erwin.

Bagi perusahaan atau pelaku bisnis yang ingin melakukan inovasi, kata kunci dari semuanya adalah tidak takut bereksperimen. Karena dari sana, Anda dapat belajar dari eksperimen yang dilakukan. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Related