Pentingnya Kolaborasi Banyak Pihak pada Penanganan Pandemi

marketeers article
pharmaceutical industry. Production line machine conveyor with glass bottles ampoules at factory

Berbagai industri mengalami penurunan di era pandemi. Namun, bisnis farmasi menjadi salah satu yang memiliki peluang besar di masa pandemi. Baik farmasi yang lebih tradisional maupun modern keduanya tetap tumbuh di situasi sulit. Pasalnya, pandemi ini berhubungan dengan penyakit dan membutuhkan sesuatu untuk mencegah dan menyembuhkan.

Saat ini, penanganan COVID-19 menjadi fokus perhatian di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dan, karena kebutuhan terhadap obat atau vaksin COVID-19 ini mendesak, berbagai kolaborasi kini tidak hanya terbatas para industri dengan pemerintah.

“Kini kolaborasi menjadi lebih beragam mulai dari akademisi, bisnis, dan pemerintah. Kolaborasi-kolaborasi yang ada juga menjadi lebih nyata dan dekat. Tidak hanya dalam lingkup nasional tetapi juga internasional,” ujar Direktur Pengawasan Produksi Obat dan NPP (Narkotika, Psikotropika Dan Prekursor) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nurma Hidayati pada acara Industry Roundtable: Actualizing The Post Normal Year 2021 & Beyond Pharmaceutical Industry Perspective.

Nurma juga menjelaskan bahwa selama pandemi ini, banyak perubahan terjadi pada aspek perekonomian. Dan, untuk farmasi sendiri, mengalami peningkatan meski tidak terlalu tinggi. Namun, setidaknya mengalami perkembangan dibandingkan bisnis lainnya.

Bicara mengenai bisnis farmasi, Nurma mengumpamakan bisnis ini seperti dua mata pisau. Karena itu, bisnis ini harus dijalankan dengan seimbang. Mulai dari sisi ekonomi maupun sisi kesehatan masyarakat.

“Dua hal ini sebenarnya terkadang bertolakbelakang. Terlebih lagi, jika berbicara soal farmasi, sektor ini  padat modal sehingga membutuhkan dana yang besar,” tutur Norma.

Ia mencontohkan, pembangunan pabrik, melakukan studi, hingga ketika produk farmasi itu selesai, masih banyak melewati proses panjang yang harus dilewati untuk.

“Bukan hanya modal saja yang perlu diperhatikan tetapi ada pula risiko yang tinggi,” tambahnya.

Karena itu, di dalam hal ini, pihaknya sangat mengapresiasi apabila ada pihak yang berbisnis di farmasi. Ia menunjukan komitmen BPOM mulai dari pengembangan produk, uji klinis, dan hilirisasi produk-produk tersebut sampai ke pasaran.

Related