Pentingnya Peran Publik Dalam Membangun Pariwisata Berkualitas

marketeers article
Pura Ulun Danu Bratan, Hindu temple on Bratan lake, Bali, Indonesia

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah bersiap membuka kembali beberapa destinasi wisata di masa new normal. Upaya ini dimaksudkan untuk kembali menggeliatkan industri pariwisata yang sempat terpukul karena pandemi COVID-19. Tapi, tentu saja harus ada beberapa strategi yang sesuai dengan dunia pariwisata.

“Kami melihat adanya potensi untuk mendorong pariwisata berkelanjutan dan juga quality tourism selama pandemi COVID-19. Pengembangan quality tourism  dimanifestasikan dengan produk dan market yang berkualitas pula,” ujar Frans Teguh, Staf Ahli bidang pembangunan Kebelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di acara Planet Tourism Indonesia 2020, Rabu (29/07/2020).

Frans menambahkan, quality tourism dapat terjadi apabila memastikan adanya kualitas kunjungan yang diakibatkan oleh tiga hal, yaitu quality of experience, high spending tourist, dan daya dukung lingkungan yang memadai. Artinya, publik dan stakeholder memiliki peran penting dalam pengembangan quality tourism.

Kemenparekraf berusaha melakukan edukasi ke masyarakat maupun pemerintah daerah mengenai penerapan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan (cleanliness, health, safety, environment atau CHSE) yang baik. Sehingga, nantinya dapat kembali membangun kepercayaan para wisatawan terhadap industri pariwisata Indonesia.

“Kami pun terus melakukan edukasi mengenai protokol CHSE melalui komunikasi publik yang menggunakan media sosial dan media lainnya. Memang kesadaran masyarakat mengenai protokol yang pada akhirnya menentukan keberhasilan dari pengelolaan dan mitigasi kerugian pandemi terhadap pariwisata,” jelas Frans.

Jika publik maupun wisatawan telah percaya untuk kembali berpergian akan terjadi pergerakan pariwisata yang dapat membantu industri kembali rebound. “Pariwisata akan tumbuh kalau ada pasar pergerakan wisata atau pergerakan kunjungan,” tutup Frans.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related